BABY

Faktor Penyebab Kelahiran Bayi Prematur



Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kurang dari 37 minggu dengan berat lahir kurang dari 2,5 kg. Berdasarkan data dari WHO tahun 2013, dari 100 bayi yang lahir selamat, 15 persennya lahir prematur. Padahal seperti diketahui, penanganan bayi prematur sangat rumit dan kompleks, karena memiliki risiko yang bisa terjadi dalam awal kehidupan bayi.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan kelahiran prematur yang cukup tinggi dan menduduki peringkat kelima di dunia. Menurut dr. Esther H Situmeang, SpA., dalam media workshop bertema “Kelahiran Bayi Prematur dan Penanganannya” di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, penyebab persalinan prematur dapat digolongkan menjadi 4, yaitu dari faktor ibu, faktor janin, faktor psikososial, dan faktor demografi.

Pada faktor ibu meliputi, pre-eklamsi (kehamilan diserta hipertensi), eklamsi (kehamilan disertai kejang dan hipertensi berat), pendarahan sebelum melahirkan, infeksi, diabetes, kehamilan kembar, merokok, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, serta ada riwayat keguguran atau aborsi. Faktor janin, misalnya gawat janin, infeksi dalam kandungan, pertumbuhan janin terhambat, dan terjadi simpul tali pusat.

Sedangkan faktor psikososial yang dapat memengaruhi kelahiran prematur adalah kecemasan berlebih, stres, depresi, pekerjaan, maupun aktivitas seksual. Status perkawinan dan kondisi sosio ekonomi juga masuk ke dalam faktor demografi penyebab lahir prematur. Kehamilan pada perempuan di usia kurang dari 18 tahun dan usia lebih dari 40 tahun pun ikut disebut dr. Esther sebagai penambah risiko bayi lahir prematur. (Sagar/DT/Dok. M&B)