Beberapa hari yang lalu, seseorang menyapa saya di twitter @HilbramDunar, bertanya apakah saya bisa membantu menyelesaikan masalah cintanya. Karena panjang, saya memintanya untuk mengirimkan email tentang permasalahannya ke hilbramdunar1@gmail.com. Tentunya saya tidak bisa secara detail menceritakan apa permasalahannya di sini, tapi saya rasa pelajaran dari inti permasalahannya bisa kita ambil hikmahnya.
Permasalahannya adalah mengenai kegalauan seorang pererempuan muda karena perceraian orang tuanya, lalu mencari pelarian ke laki-laki yang ternyata tidak bertanggung jawab.
Masukan sederhana saya adalah semaksimal mungkin untuk move on. Yang pertama move on dari menyalahkan atau menyesali keluarganya yang broken home. Toh, masih banyak anak dari keluarga broken yang berhasil dalam hidupnya. Syaratnya adalah berhenti menyalahkan keadaan atau orang tuanya. Di sisi lain keadaan broken home itu bisa dijadikan pelajaran, supaya saat memilih pasangan hidup lebih berhati-hati dan tidak mengulangi kesalahan seperti yang terjadi pada orang tuanya.
Yang kedua adalah move on dari si pacar yang sudah meninggalkannya untuk wanita lain. Karena apabila seseorang sudah benar-benar cinta, dia akan melakukan apapun untuk memperjuangkan cintanya. Ketika seorang laki-laki mencari wanita lain (apapun alasannya)
berarti cintanya sudah berkurang dan ini adalah tanda untuk move on mencari cinta sejati berikutnya. Memang sangat tidak gampang. Tapi perjuangan dari sesuatu yang tidak gampang hasilnya akan lebih hebat.
Setelah menata hati dan move on, pastikan langkah berikutnya adalah move up. Kalau move on berarti meninggalkan kehidupan lama yang buruk, move up berarti menuju kehidupan baru yang baik. Gunakan pelajaran dari perceraian orang tua untuk lebih tepat memperlakukan pasangan dan kenali ciri-ciri pria tidak baik seawal mungkin, sehingga tidak terjebak ke dalam hubungan singkat yang cuma bikin sakit hati.
Ingat, sekuat-kuatnya hati bisa hancur berantakan juga kalau diberikan kepada orang yang tidak menjaganya sepenuh hati.
Hilbram Dunar
Pembawa acara TV dan Radio
Penulis buku "Plastic Heaven" dan "Main Hati"
Motivator