Sejak dalam kandungan, bayi sudah dapat mendengar dan memahami apa yang dikatakan oleh orangtuanya. Dan saat Si Kecil lahir, ia akan berusaha memahami apa yang ia dengar. Jadi, meski ia belum mengerti apa yang dibicarakan oleh orang-orang di sekitarnya, bayi akan merekam setiap emosi yang diperlihatkan kepada dirinya di dalam otak.
Tidak hanya sekedar pendengaran dan penglihatan, bayi pun menggunakan panca indranya yang lain untuk mengenali segala yang terjadi. Ia akan mengerti apa yang Anda rasakan dan pikirkan melalui nada suara, mimik mulut, helaan napas, rasa kulit, dan tatapan mata Anda.
Hingga usia 1 bulan, Si Kecil akan menjadi seorang pengamat. Ia membentuk emosi dengan cara melihat bagaimana respons Anda bila ia menangis, lapar, atau kesakitan. Seiring perjalanan waktu, ia mampu memahami pancaran cinta, kasih sayang, rasa lelah, bosan, dan kesal yang Anda sampaikan padanya. Ia pun akan mengeluarkan respons yang tepat atas segala emosi yang Anda pancarkan.
Pada usia 2-3 bulan, senyuman Si Kecil adalah bahasa pertamanya untuk menandakan kalau ia mengerti dan menghargai apa yang Anda lakukan untuknya. Maka jangan heran, ia akan sering tersenyum dan mengoceh kepada Anda saat digantikan popok, setelah disusui, serta saat diajak bercanda. (SR/Sagar/DT/Dok. M&B)