Migrain adalah sakit kepala yang berdenyut dan seringkali dirasakan di salah satu sisi kepala saja. Gejala dan serangannya dapat bervariasi pada setiap orang dan aktivitas fisik dapat memperparah rasa sakitnya. Dan fakta lainnya adalah jumlah wanita yang mengalami migrain 3 kali lipat lebih banyak daripada laki-laki. Dilansir melalui Health, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi masalah ini.
Pancaran Sinar (Aura)
Beberapa orang yang mengalami migrain akan melihat pancaran sinar, seperti kerlip lampu, bintik-bintik, atau garis-garis. Ini akan terjadi sekitar 5 menit hingga 1 jam kemudian diikuti dengan serangan migrain. Meski begitu, ada beberapa orang yang melihat pancaran sinar ini namun tidak merasa sakit kepala sama sekali.
Depresi, Mudah Marah, atau Bersemangat
Perubahan mood yang tiba-tiba dapat menjadi tanda Anda mengalami migrain. “Beberapa pasien mengaku merasa depresi atau sedih tanpa alasan yang jelas. Sementara yang lainnya bisa merasa sangat senang,” ujar Anne Calhoun, MD, dari Carolina Headache Institute, Chapel Hill, North Carolina, AS.
Penelitian dari Belanda melaporkan ada hubungan genetik antara rasa depresi dan migrain, terutama penderita migrain yang sering melihat pancaran sinar atau aura. American Academy of Neurology 2010 juga menyebutkan depresi yang serius dapat meningkatkan risiko migrain menjadi kronis.
Hidung Berlendir atau Mata Berair
Beberapa orang yang terserang migrain akan mengalami gejala-gejala sinus, seperti hidung berlendir dan tersumbat serta mata tampak sayu dan berair. Salah satu studi mengungkapkan orang-orang mengalami sinus, 90 persennya menderita migrain.
Sakit di Bagian Mata
Nyeri dari migrain umumnya terasa di bagian belakang bola mata. Orang-orang sering salah kaprah dan berpikir ada masalah pada mata mereka, padahal itu adalah gejala migrain.
Mual dan Muntah
Berdasarkan data dari American Migraine Study II, survei menunjukkan lebih dari 3.700 penderita migrain, 73 persennya merasa mual dan 29 persen mengalami muntah-muntah.
Cahaya, Suara, dan Bau
Saat migrain menyerang, penderitanya akan mencari perlindungan ke tempat yang gelap dan sunyi. Tidak hanya cahaya dan suara bising yang dapat memicu migrain dan mempeparah rasa sakitnya, bau-bauan pun bisa mengakibatkan hal yang sama. “Saat Anda migrain, bau-bauan akan terasa semakin intens dan membuat rasa sakitnya semakin buruk. Namun seseorang yang tidak menderita migrain juga bisa mengalaminya saat melewati toko parfum akibat bau yang terlalu menyengat,” jelas Dr. Calhoun. (Sagar/DT/Dok. M&B)