Riset menemukan, bayi mendengar dan belajar memahami perkataan orang tuanya sejak dalam kandungan. Begitu lahir, ia akan segera mengenali suara orangtuanya dan berusaha memahami apa yang didengar. Si Bayi juga akan belajar mengamati hal-hal abstrak, seperti cinta, kepercayaan, waktu, sebab-akibat, dan segala hal yang terkait dengan emosi. Bagaimana dan kapan kemampuan itu berkembang?
0-1 bulan
Setiap saat bayi terjaga, ia akan menggunakan seluruh panca inderanya untuk mengenali dunia di sekelilingnya. Dilansir dari Baby Center, ia memang belum mengerti sama sekali apa yang dibicarakan orang dewasa di sekelilingnya. Namun, ia dapat merekam setiap emosi yang diperlihatkan kepadanya dan menyimpannya di otak. Jadi, Si Bayi akan mengerti lebih dari yang Anda bayangkan.
Ia akan mengerti apa yang Anda rasakan dan pikirkan melalui nada suara, mimik mulut, helaan napas, dan tatapan mata. Si Bayi kemudian akan membentuk emosi dengan cara memerhatikan respon Anda saat ia menangis, lapar, atau kesakitan. Ia segera memahami pancaran cinta, kehangatan kasih, rasa lelah, bosan, dan kesal yang Anda sampaikan. Seiring perjalanan waktu, bayi akan mengeluarkan respon yang tepat atas segala emosi yang Anda pancarkan itu.
2-3 bulan
Anda akan mendapatkan senyuman paling indah di dunia dari Si Bayi sebagai tanda terima kasihnya. Coba perhatikan, kapan ia tersenyum? Biasanya, setelah Anda memberinya susu, mengganti popoknya, mengajaknya bercanda, dan menatapnya sambil memanggil namanya dengan penuh kasih. Senyum sukarela dari Si Bayi adalah bahasa pertamanya, tanda ia mengerti apa yang Anda lakukan kepadanya. Setelah lancar tersenyum, ia pun akan tersenyum sambil mengoceh untuk menanggapi kasih Anda. (Sandra Ratnasari/DC/Dok. M&B)