Perubahan bentuk tubuh pasti terjadi pada setiap wanita yang baru saja melahirkan. Diet pun menjadi pilihan untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti semula. Namun, ada aturan yang harus dipahami mengenai diet setelah melahirkan, yakni:
Jangan Mulai Terlalu Cepat
Tubuh wanita yang baru saja melahirkan membutuhkan waktu untuk melakukan pemulihan selama minimal 6 minggu. Setelah itu, baru Anda boleh berpikir untuk diet dan melakukan berbagai aktivitas untuk menurunkan berat badan. Tetapi kalau Anda menyusui, dr. FiastutiWitjaksono, MSc, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinik RSCM, menyarankan program diet sebaiknya diundur hingga Si Kecil berusia 6-12 bulan.
Memulai diet terlalu cepat akan berdampak buruk terhadap proses pemulihan tubuh Anda. Akibatnya, Anda akan mudah lelah dan tidak jarang frustasi saat harus mengurus segala kebutuhan Si Kecil. Selain itu, diet ketat juga akan memengaruhi jumlah ASI yang dimiliki. Bersabarlah! Berikan kesempatan pada tubuh Anda untuk melakukan penurunan secara alami.
Realistis Turunkan Berat Badan
Dalam proses menurunkan berat badan pasca melahirkan, Anda harus berpikiran realistis. Sadarilah bahwa Anda mungkin tidak bisa lagi memiliki bentuk tubuh yang sama persis dengan sebelum melahirkan. Ya! Sebagian wanita memang mengalami perubahan bentuk tubuh secara permanen setelah melahirkan, seperti perut yang tidak lagi rata, pinggul lebih lebar, dan lingkar pinggang lebih besar.
Aktif & Rajin Berolahraga
Tidak ada satu pun pil ajaib yang dapat membantu Anda untuk menurunkan berat badan dalam sekejap. Kombinasi diet yang sehat dengan olahraga rutin merupakan cara terbaik untuk mengurangi berat badan dan mempertahankannya. Olahraga tersebut juga berguna untuk menghilangkan lemak-lemak yang menempel pada beberapa bagian tubuh Anda.
“Olahraga yang sifatnya aerobik, seperti jalan cepat, naik sepeda, berenang, dan senam low impact merupakan pilihan tepat bagi para ibu yang ingin menurunkan berat badan pasca melahirkan. Latihan itu dapat dilakukan dengan waktu yang cukup panjang, namun tidak akan membuat ibu terlalu lelah. Gerakan olahraga yang berisiko tinggi, seperti mengandung unsur loncatan, sangat tidak disarankan, karena akan memberikan dampak kurang baik pada tubuh,” ujar dr. Fiastuti.
Lakukan Secara Bertahap
Jangan terlalu ekstrim dalam berdiet, lakukan secara bertahap! Pada dasarnya wanita membutuhkan minimal 1.200 kalori per hari untuk tetap sehat. Namun sebagian besar justru membutuhkan lebih dari itu, sekitar 1.500-2.200 kalori per hari, agar tetap berenergi dan mencegah terjadinya mood swing. Sementara, wanita menyusui membutuhkan minimal 1.800 kalori per hari agar bisa mencukupi kebutuhan nutrisi ia dan bayinya. Kebanyakan dari mereka malah menghabiskan sekitar 2.000-2.700 kalori per hari. Jika ingin diet, Anda boleh mengurangi asupan sekitar 500 kalori per hari. Jumlah itu cukup aman untuk tidak memengaruhi produksi ASI Anda. Diet dapat dilakukan dengan mengurangi porsi makan atau meningkatkan aktivitas sehari-hari. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)