Bayi yang baru lahir (newborn baby) berisiko terkena batuk rejan atau batuk seratus hari. Sebutan lain bagi batuk rejan ini adalah pertusis atau whooping cough. WHO mendata bahwa ada 300.000 kematian yang terjadi karena penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri Bordetella Pertussis ini. Untuk menghindari batuk rejan pada bayi, The Journal of the American Medical Association melaporkan bahwa ibu hamil harus disuntik vaksin.
Vaksin yang diteliti tersebut bernama Tetanus-diphtheria-pertussis (Tdap) dan terbukti aman untuk ibu hamil. Mereka mengatakan bahwa bumil tak perlu khawatir karena vaksin ini tidak menyebabkan kelahiran dini, atau preeklampsia.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar ibu hamil disuntik vaksin Tdap saat memasuki trimester ketiga. Waktu idealnya adalah antara minggu ke-27 hingga minggu ke-38. Dr. Elyse Kharbanda dari HealthPartners Institute for Education and Research di Minneapolis mengatakan bahwa saat ibu disuntik, vaksin tersebut akan memproduksi antibodi yang mencegah bakteri Bordetella Pertussis masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, calon bayi akan terhindar dari penyakit yang dapat membuat mereka sulit bernafas, terkena pneumonia, dan penyakit otak ini.
Sayangnya, belum semua ibu memberikan perhatian akan hal ini. Karena itu, CDC menghimbau agar pemerintah dan rumah sakit di seluruh dunia memberikan penyuluhan dan memperkuat kampanye untuk mencegah penyakit mematikan pada bayi ini.
(Natasha/DT/dok.M&B UK)