BABY

Mengajarkan Bahasa Isyarat pada Bayi (1): Memudahkan Komunikasi

bayi


Saat keinginannya tidak terpenuhi, bayi sering kali menangis meraung-raung hingga membuat Anda frustasi. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, apabila komunikasi antara Anda dan Si Bayi terjalin dengan baik. Caranya? Ajari ia menggunakan bahasa isyarat agar Anda dapat mengerti apa yang diinginkannya.

Bahasa isyarat untuk bayi pertama kali diteliti dan dikembangkan oleh Linda Acredolo dan Susan Goodwyn. Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam buku berjudul Baby Sign: How To Talk With Your Baby Before Your Baby Can Talk. Di dalam buku diungkapkan bahwa mengajari bahasa isyarat pada bayi tidak hanya akan memudahkan Anda untuk mengerti apa yang ia inginkan. Tetapi, juga dapat merangsang kemampuan bicara dan membuatnya terbiasa untuk mengungkapkan sesuatu secara detail. Dan tahukah Anda? Meski belum bisa berbicara, ternyata bayi memiliki pemahaman dan daya ingat yang luar biasa terhadap suatu bahasa.

Gerak tubuh, mimik dan bahasa verbal adalah 3 hal terpenting dalam mengajarkan bahasa isyarat pada bayi. Oleh karena itu, saat mengajarinya Anda juga harus aktif mengucapkan kata yang menjadi makna dari isyarat tersebut. Menurut Nancy Cadjan dari signbabies.com, bayi sebenarnya sudah siap untuk belajar bahasa isyarat sejak ia berusia 4 bulan. Namun, Si Bayi baru bisa menunjukkan kembali isyarat tersebut kepada Anda di usia 7-9 bulan, saat ia sudah memiliki kemampuan motorik yang lebih baik. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)