TODDLER

Berkomunikasi dengan Si Kecil

berkomunikasi dengan anak


Berbicara dengan anak balita sering kali menguras tenaga Anda. Sikap keras kepalanya terkadang membuat emosi memuncak dan sesak di dada. Jangan menyerah! Sebagai orang dewasa, Anda memang harus berbicara dengan sabar atau bahkan melarangnya melakukan sesuatu yang membahayakan Si Kecil. Lakukan beberapa tip berikut agar tekanan darah Anda tidak semakin tinggi.

1. Negosiasi, Bukan Mendikte
Seorang balita sudah merasa memiliki harga diri dan mulai menunjukkan egonya. Ia pun menjadi tidak suka diperintah. Namun, ia juga belum bisa memutuskan mana yang terbaik untuk dirinya. Oleh sebab itu, campur tangan Anda masih diperlukan.

“Jika Anda ingin agar Si Kecil mendengarkan Anda, buatlah pilihan yang mempersempit pilihannya,” ungkap Clare Geleard, seorang direktur perusahaan di Inggris, yang membantu masalah anak-anak dalam berkomunikasi. Misalnya, jika Si Kecil ingin minum, bantulah ia hanya dengan memberikan 2 pilihan. Ajukan pertanyaan, “Sayang, mau minum air putih atau sari buah?” Selain memudahkannya, pilihan tersebut juga dapat membantu kemampuan berbicara Si Kecil, karena secara tidak langsung Anda 'memaksanya' mengeluarkan suara untuk memilih. Hati-hati dengan pilihan kata Anda. Jangan membuatnya bingung dengan kalimat bias, seperti, “Kamu maunya apa?”

2. Panggil Namanya
“Menyapa dengan nama merupakan 'senjata ampuh' untuk menarik perhatian siapa pun, termasuk juga balita Anda. Memanggil namanya adalah cara terbaik untuk mendapatkan perhatiannya,” jelas Clare. Menurut Clare, bila Si Kecil mulai mengacuhkan Anda, coba dekati dirinya. Tatap matanya dan panggil namanya dengan nada yang tegas dan berwibawa, bukan dengan nada marah.

3. Tatap Langsung Matanya
Clare juga menyarankan, saat berbicara dengan Si Kecil, turunkan tinggi Anda hingga sejajar dengannya sampai Anda dapat menatap matanya. “Cara lain yang terbukti ampuh adalah dengan menyentuhnya. Sambil berbicara, Anda bisa memegang pundaknya atau menggenggam tangannya. Sentuhan ini akan membuatnya menoleh kepada Anda dan otomatis ia akan mendengarkan Anda,” tambah Clare.

4. Pujilah Si Kecil
Semakin tinggi volume suara Anda saat memarahinya, Si Kecil akan semakin merajalela. Baginya, suara Anda hanya merupakan bunyi bising yang tak perlu didengar. Sikap ini menunjukkan ia sedang membentengi dirinya. Tak heran jika Anda seperti berbicara dengan tembok.

Ketika Si Kecil menjadi sangat nakal, yang sebnarnya ia inginkan hanyalah perhatian Anda. Amati tingkah laku liarnya itu, pasti ada hal baik yang ia lakukan, misalnya, mengembalikan mainan kembali ke tempatnya, atau mematikan televisi ketika sudah malam. Saat itulah waktu yang tepat untuk memberinya pujian. Dengan mendapatkan apa yang ia cari, upayanya untuk mencari perhatian, perlahan-lahan akan berhenti.

5. Dengarkan Si Kecil
Jika Anda mengharapkan Si Kecil mendengarkan apa yang Anda katakan, tentu Anda juga harus mendengarkan apa yang ingin Si Kecil katakan pada Anda. Usahakan untuk tidak mengatakan, “Jangan sekarang, ya sayang.” Hal itu akan melukai hatinya. Bahkan ketika Anda hanya memberikan waktu 5 menit saja, ia sudah cukup puas, dan Anda tak perlu menghadapi reaksi protes darinya, yang sering membuat Anda 'naik darah'.

6. Fokuskan Perhatiannya
Jika suatu saat, Si Kecil tidak mengacuhkan Anda lagi, coba matikan televisi yang sedang ia tonton. Dengan demikian, perhatiannya segera beralih kepada Anda. (Aulia/doc.M&B)