BABY

Darah Tali Pusat, Investasi Masa Depan

sel induk darah


Pernahkah Anda mendengar tentang penyimpanan darah tali pusat? Atau Anda termasuk orang yang melakukannya? Ya, menyimpan darah tali pusat yang kaya sel punca (stem cell) ternyata memiliki banyak manfaat.

Proses pengambilan darah tali pusat biasanya dilakukan segera setelah bayi lahir. Setelah lahir, tali pusat langsung dijepit kemudian dipotong dan dibersihkan dengan antiseptik. Kemudian, dokter akan memasukkan jarum ke pembuluh vena dari tali pusat, dan darah akan mengalir melalui jarum dan selang yang akan tersambung ke kantong darah. Setelah itu, darah akan dibawa ke laboratorium untuk diproses. Sel darah merah dan plasma darah akan dibuang hingga hanya tertinggal sel punca dari darah tali pusat.

Sel punca inilah yang dikenal sebagai cikal bakal dari semua jenis sel tubuh-- sel darah, otot jantung, saraf, bahkan otak. Sel inilah yang akan 'sibuk bekerja' ketika Anda jatuh sakit. Namun, jika menderita sakit yang sangat parah, persediaan sel punca di dalam tubuh sering kali tidak mencukupi. Oleh karena itu, diperlukan bantuan transplantasi dari luar. Hebatnya, selain memiliki kemampuan untuk menumbuhkan sel kembali, sel punca ini juga mampu berdiferensiasi. Artinya, ketika dimasukkan ke darah, sel ini akan membentuk sel darah merah, sedangkan bila dimasukkan ke otak, maka sel ini akan membentuk sel otak.

Jadi, dengan menyimpan darah tali pusat ini, Anda telah menyediakan sel punca dengan human leucocyt antigen (HLA) yang cocok 100 persen untuk Si Kecil, karena HLA tidak akan dianggap sebagai 'benda asing' bila ditransplantasikan.

Selain berguna untuk Si Kecil, sel punca darah tali pusat ini juga dapat didonorkan untuk saudara kandung, karena mempunyai faktor kecocokan HLA sebesar 75 persen. (Aulia/Dok.M&B)