FAMILY & LIFESTYLE

Lupus, Si Seribu Wajah

lupus


Penyakit autoimun yang satu ini sering menyerang para penderitanya secara tiba-tiba. Lupus dikenal sebagai jenis penyakit menahun yang bersifat kambuhan dan sering dijuluki sebagai penyakit 'seribu wajah', karena memiliki ciri-ciri yang cukup umum.

Di dalam tubuh penderita lupus, dihasilkan zat antibodi dalam jumlah berlebihan, yang justru merusak jaringan atau organ tubuhnya sendiri. Penyebabnya memang belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu seseorang terserang lupus, yaitu kehadiran gen abnormal, faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, stres, hormon yang tidak normal, dan pengaruh obat-obatan tertentu.


Ada 3 jenis penyakit lupus yang umum dijumpai. Pertama, cutaneus lupus yang berdampak pada kulit. Kedua, systemic lupus erythematosus yang ditandai dengan ruam merah berbentuk kupu-kupu di bagian pipi yang serupa pipi serigala. Jenis lupus ini menyerang organ tubuh, seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan saraf. Ketiga, drug induced lupus yang timbul karena penggunaan obat-obatan tertentu. Uniknya, bila pemakaian obat tersebut dihentikan, maka gejala umum drug induced lupus ini akan menghilang.


Lupus bukanlah penyakit genetik. Jika Anda wanita muda dan mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 1 minggu, apalagi disertai nyeri sendi, sariawan berulang, gangguan ginjal, ataupun kerontokan rambut, ada kemungkinan Anda terserang lupus. Umumnya, lupus menyerang wanita di rentang usia 14 sampai 40 tahun. Anda yang pernah mengalami stroke di bawah usia 40 tahun pun harus tetap waspada akan serangan lupus ini. Bersegeralah memeriksakan diri Anda ke dokter, terlebih bagi Anda yang sedang hamil, karena dapat menyebabkan keguguran berulang.


Mengingat penyakit lupus ini menyerang kulit, maka penderitanya dikenal dengan sebutan 'odipus'. Para odipus perlu menghindari paparan sinar matahari langsung dan perlu mengubah gaya hidup agar lebih sehat, serta mengurangi beban kerja yang berlebihan.


Penyakit ini dapat dicegah sedini mungkin dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, menghindari stres, konsumsi buah dan sayuran, serta memperbanyak asupan yang mengandung vitamin D dan protein. (Aulia/DMO/Courtesy: www.health.com)