Jumlah orang dengan HIV/AIDS atau ODHA meningkat setiap tahunnya, dan menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan, jumlah ODHA tertinggi datang dari ibu rumah tangga. Padahal disebutkan jika ibu rumah tangga termasuk dalam perempuan berisiko rendah tertular HIV/AIDS. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi? Penyebabnya bisa datang dari mana saja, termasuk tertular oleh pelaku berisiko tinggi yaitu sang suami.
Dengan fakta tersebut, sudah selayaknya ibu rumah tangga mendapatkan perlindungan. Ada berbagai cara untuk melindungi diri mereka sendiri. Salah satunya, menurut Christine Mester, acting coordinator dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI), para ibu rumah tangga harus mengajak sang suami untuk bicara dan melakukan tes HIV. “Sebagai istri mereka harus bisa menyadari hak-hak mereka,” ujarnya.
Prihatin terhadap tren HIV/AIDS yang terjadi pada perempuan berisiko rendah, IPPI pun merilis sebuah video pendek bertajuk Setelah Kita Bicara. Video berdurasi 6 menit ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran setiap perempuan agar menjadi lebih waspada terhadap HIV/AIDS.
Setelah Kita Bicara
Film Setelah Kita Bicara adalah karya Fazrie Permana (sutradara dan penulis) dari Cendrawasih Film. Dengan data yang diperoleh dari IPPI, Fazrie membuat film pendek ini dalam waktu 3 bulan. Film ini bercerita tentang sepasang suami-istri yang diperankan Tanta Ginting dan Ayudia Bing Slamet. Ayudia terus menolak untuk berhubungan intim dengan suami karena curiga jika suaminya mengidap HIV. Padahal orangtua mereka sudah mendambakan untuk menimang cucu. Akhirnya, Ayudia berani mengatakan kepada suaminya tentang keresahannya dan memintanya untuk melakukan tes HIV.
Film ini dikemas dengan genre komedi, karena menurut Fazrie untuk menghindari stigma seram tentang HIV/AIDS. Dengan begitu, pesan moral film tersebut juga lebih mudah tersampaikan. Untuk menonton video tersebut, Anda dapat mengunjungi link berikut https://www.youtube.com/watch?v=54ORTUHBLl0.
(Meiskhe/DT/dok.FreeDigitalPhoto)