TODDLER

Kurang Minum Air Putih Akibatkan Sakit Kepala



Penyesuaian diri anak-anak terhadap suhu panas masih lebih lambat dibandingkan orang dewasa, karenanya mereka pun lebih rentan mengalami dehidrasi. Dan berdasarkan studi terbaru, gangguan dehidrasi yang berulang ternyata mampu berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak.

Penelitian dari Harvard University menunjukkan bahwa lebih dari 4.000 anak dan remaja yang mengikuti U.S. National Health and Nutrition Examination Survey setengahnya tidak terhidrasi dengan baik. Masalah ini pun 76 persen lebih tinggi terjadi pada anak laki-laki. Dan yang mengejutkan adalah sekitar seperempat dari anak-anak yang ikut serta dalam penelitian mengaku tidak meminum air putih sama sekali!

“Di Amerika, selama waktu sekolah pengonsumsian air putih sangat terbatas. Banyak anak menghindari minum ait putih karena malas ke toilet. Hal tersebut mungkin dikarenakan kurangnya privasi, malu, atau risiko takut di-bully saat di toilet,” ujar Dr. Ron Marino, associate chair of pediatrics dari Winthrop-University Hospital, Mineola, AS.

Marino juga menambahkan industri makanan ikut andil dalam masalah anak-anak kurang minum air putih per harinya. “Banyak dari mereka yang menjual jus dan minuman isotonik, jadi air putih kurang menjadi tren di kalangan anak-anak.”

Para ahli dari Harvard menjelaskan hidrasi yang baik sangat krusial untuk proses di dalam tubuh, seperti untuk sirkulasi, metabolisme, regulasi suhu dan penggantian air yang terbuang. Terlalu sering dehidrasi dapat menyebabkan masalah serius, bahkan dehidrasi akut akan mengakibatkan sakit kepala, mudah marah, sirkulasi yang buruk, pengurangan kinerja fisik, serta fungsi mental menurun.

Dilansir melalui Daily Mail, Anda bisa selalu menyediakan botol air di dalam tas Si Kecil dan mengingatkan ia untuk minum air putih. Jangan mengandalkan rasa hausnya sebagai indikator ia perlu minum. Anda pun bisa membuat infused water untuk Si Kecil, yaitu dengan menambahkan jeruk atau mentimun ke dalam air putihnya. (Sagar/DT/Dok. M&B)