Moms, mengurangi kata "jangan" bukan berarti sama sekali tidak boleh menggunakan kata “jangan” pada anak. Tetapi yang perlu dihindari adalah penggunaan yang berlebihan, karena dapat berakibat buruk bagi perkembangan anak. Terutama pada usia balita, anak masih membutuhkan bimbingan dalam mengenal hal yang baru. Untuk mencerna perkataan orang lain pun masih kurang.
Oleh karena itu, orangtua harus bisa memilih kata-kata yang tepat yang mudah dimengerti oleh anaknya. Kata “jangan” inilah yang patut diwaspadai. Ketika mengatakan “jangan” pada anak, Anda akan memberikan dua pengertian secara tidak langsung. Misalnya, “jangan duduk”. Ada kata “jangan” dan “duduk”. Anak menjadi bingung mencerna kedua kata tersebut, apakah harus jangan atau harus duduk.
Namun, cenderungnya anak akan mengikuti kata terakhir yang mereka dengarkan dan akhirnya pun akan tetap duduk. Selain itu ketika kata “jangan” sering didengarnya, mereka dapat berpikir bahwa segala apa yang dilakukannya menjadi salah dan dilarang. Anak justru bingung akan apa yang sebenarnya bisa lakukan. Akibatnya, rasa percaya diri anak menjadi kurang karena takut berbuat salah dan tidak tahu mana yang boleh dilakukan.
Selain itu, ketika kata “jangan” sering digunakan, fungsi kontrol yang terkandung di dalamnya menjadi hilang. Tidak ada lagi penegasan ketika orang tua melarang anak melakukan sesuatu yang benar-benar berbahaya dan mendesak, seperti saat anak terlalu dekat dengan api dan orangtua berteriak “jangan!”.
(Deonisia/DT/dok.M&B UK)