BABY

Otak Kiri Bayi Laki-laki Lebih Aktif



Bayi lelaki umumnya dilahirkan dalam ukuran yang lebih besar. Menurut dr. Su Laurent, dokter anak, bayi laki-laki rata-rata lebih berat 100 gram dibanding bayi perempuan. Bayi laki-laki juga ternyata mengalami penambahan berat dan tinggi badan yang lebih cepat. Itulah sebabnya, grafik panduan pertumbuhan fisik anak lelaki dan perempuan berbeda.

Menurut Su, lebih banyak bayi laki-laki yang dilahirkan. Rasio kelahiran bayi laki-laki dan perempuan adalah 51:49. Namun, hormon testosteron di dalam tubuh para bayi laki-laki akan membuat rasio itu menjadi 50:50 di saat mereka berusia 20 tahun.

“Penyebabnya adalah hormon tertosteron yang ada di dalam tubuh laki-laki cenderung membuat perilaku anak remaja laki-laki lebih bebas. Hormon itu juga meningkatkan risiko anak laki-laki mengalami kecelakaan saat remajanya,” kata dr. Su.

Kemampuan pendengaran 70 persen bayi laki-laki lebih lemah dibandingkan bayi perempuan. Perbedaan fisik inilah yang menyebabkan sering kali laki-laki dan perempuan dewasa mengalami gangguan komunikasi. Kelemahan tersebut jugalah yang menyebabkan laki-laki cenderung berbicara dengan suara lebih keras dibanding perempuan.

Menurut Prof. Simon Baron-Cohen dari Universitas Cambridge, tingkat perkembangan hormon testosteron pada bayi laki-laki menyebabkan koneksi saraf otak sedikit melambat, sehingga bayi laki-laki cenderung tergantung pada otak kirinya.

“Laki-laki cenderung lebih baik memahami matematika dan sains, tetapi buruk di kemampuan komunikasi. Lewat scan otak, diketahui bahwa pada bayi perempuan kedua sisi otak sangat aktif sementara bayi laki-laki hanya satu sisi yang aktif,” jelas Prof. Simon. (SR/Sagar/DC/Dok. M&B)