BABY

Penting! Sesuaikan Waktu Tidur Bayi dengan Usianya



Tidur yang berkualitas dapat membuat tumbuh-kembang bayi menjadi maksimal dan meningkatkan fungsi imunitas tubuhnya. Apalagi, sekitar 75 persen hormon pertumbuhan dikeluarkan saat ia tidur. Hormon ini memiliki tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuhnya. Di samping itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh bayi memperbaiki dan memperbaharui sel tubuh. Nah, proses pembaharuan sel ini berlangsung lebih cepat ketika bayi sedang terlelap dibandingkan saat ia bangun.

Tidur juga memiliki andil dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya terganggu, kadar sel darah putih dalam tubuhnya akan menurun. Kalau sudah begini, efektivitas sistem daya tahan tubuhnya pun ikut menurun. Hasilnya? Bayi jadi mudah sakit dan pertumbuhannya pun terganggu. Kurang tidur juga membuat kemampuan berpikir bayi menjadi rendah.

Kebutuhan tidur bayi berbeda dan disesuaikan dengan tahapan usia, serta kondisi tubuhnya. Dalam rekomendasi terbarunya, American Academy of Pediatrics memberikan rekomendasi durasi tidur yang spesifik bagi bayi.

1. Bayi baru lahir (0-3 bulan): Durasi tidur diperkecil menjadi 14-17 jam per hari.

2. Bayi usia 4-11 bulan: Durasi tidur ditambah menjadi 12-15 jam per hari.

3. Batita (1-2 tahun): Durasi tidur ditambah menjadi 11-14 jam per hari.

4. Balita (3-5 tahun): Durasi tidur dipersempit menjadi 10-13 jam per hari. (V/Sagar/DC/Dok. M&B UK)

Untuk mengetahui pola tidur, hingga metode yang tepat untuk menciptakan rutinitas tidur Si Kecil, baca Special Section di majalah Mother&Baby edisi November 2015 ya, Moms!