BABY

Kenali Skala Emosi Si Kecil



Tingkat emosi seorang anak ternyata sudah bisa diukur, meskipun ia masih bayi. Hal tersebut bisa terlihat dari beberapa sikap yang ditunjukkan, terutama saat berinteraksi dengan Anda. Jadi, seberapa besar tingkat emosi Si Kecil? Pilih skalanya dan simak solusi untuk menghadapinya!

Kepekaan rasa

Rendah: Ia cukup nyaman dengan keadaan popok basah, restoran yang ramai dan berisik, serta bebauan yang tidak biasa. Si Kecil bahkan bisa tidur nyenyak di sela-sela acara yang ramai, seperti pesta atau konser musik.

Cara mengatasi: Si Kecil mungkin tidak mau memberitahu Anda saat ia merasa sakit, lapar, basah, atau keletihan. Jadi, Anda yang harus lebih waspada dan teliti memantau segala kondisinya.

Tinggi: Si Kecil merasa tidak nyaman di tempat yang ramai. Ia juga tidak betah dalam kondisi popok basah atau mendengar banyak suara orang. Kondisi ribut dan kacau akan sangat mengganggunya.

Cara mengatasi: Hargailah fakta bahwa sensitivitas Si Kecil bekerja sepanjang waktu. Bersikaplah sabar dan jangan berasumsi bahwa tangisannya adalah trauma baginya.

Tentang aturan

Rendah: Anda memiliki kesulitan untuk merencanakan sesuatu dengan Si Kecil setiap harinya. Anda sulit melacak kebiasaannya, seperti tidur, makan, dan buang kotoran, sebab ia tidak bisa menerapkan jadwal yang teratur.

Cara mengatasi: Jangan coba memaksa Si Kecil untuk mengikuti suatu jadwal atau rutinitas yang ketat. Paksaan hanya akan menimbulkan konflik antara Anda dengannya.

Tinggi: Si Kecil bagaikan jam berjalan. Waktu ia lapar, mengantuk, ingin buang air sudah bisa diperkirakan bahkan sejak bayi. Jadi, sementara ibu-ibu lain bekerja keras mengatur jadwal kegiatan bayi mereka, Anda tak perlu melakukannya, sebab ia sudah bisa membuat jadwalnya secara alami.

Cara mengatasi: Hapus pikiran bahwa Anda harus mengatur jadwal aktivitas untuk Si Kecil. Biasakan Anda yang mengikuti jadwalnya.

Kemampuan beradaptasi

Rendah: Si Kecil akan rewel saat Anda memindahkannya dari bouncer ke stroller. Ia sulit meninggalkan satu kebiasaan dengan kebiasaan lain, meskipun kebiasaan yang baru itu adalah sesuatu yang ia sukai.
Cara mengatasi: Anda harus membantu Si Kecil untuk menghadapi hal baru. Misalnya, jika Anda ingin mengajaknya ke tempat baru, bawalah mainan kesayangannya dan dampingi selama berada di tempat itu.

Tinggi: Ia dapat dengan mudah dipindahkan dari aktivitas atau kebiasaan satu kepada kebiasaan lain. Misalnya, saat Anda akan mengajaknya jalan-jalan keluar rumah, ia akan senang untuk segera berada di dalam stroller. Ketika tiba di tempat permainan, ia pasti ingin segera diangkat dari stroller-nya.

Cara mengatasi: Si Kecil laksana air yang mengalir. Anda bisa terus menjaga karakter positif ini.

Pengalihan perhatian

Rendah: Bila Si Kecil sedang sibuk dengan barang kesukaannya, ia bersikap seakan-akan tidak ada lagi yang lain dan tidak terjadi apapun di sekitarnya. Bahkan jika Anda keluar dari ruangan tempat ia berada, ia tidak akan mengetahuinya.
Cara mengatasi: Si Kecil bisa bertahan dan menikmati suatu hal yang sudah benar-benar ia kenal dan terbiasa baginya. Kondisi ini mungkin menguntungkan bagi Anda, sebab Anda bisa memiliki waktu untuk melakukan hal lain.

Tinggi: Perhatian Si Kecil kerap melompat dari satu hal ke hal lain. Jika seseorang menarik perhatiannya saat ia sedang makan, berhentilah ia dari kegiatan tersebut. Ia bahkan menyingkirkan mainan favoritnya yang sedang dipegangnya untuk mengambil barang lain, dan segera berpindah ke benda yang lain lagi.
Cara mengatasi: Untuk membantu Si Kecil konsentrasi, berikan ia ruangan yang nyaman dan jauh dari keramaian.

Ketekunan

Rendah: Jika Si Kecil menemukan mainan baru yang sulit dimainkan, ia akan cepat kecewa dan tidak akan memainkannya lagi. Ia pun menjadi cepat menyerah dan malas untuk melakukan hal-hal baru, misalnya belajar tengkurap atau merangkak.
Cara mengatasi: Si Kecil selalu memerlukan dukungan dari Anda. Tetapi, jangan membuat Anda jadi memanjakannya!

Tinggi: Si Kecil akan berusaha mengeksplorasi hal lain pada mainan tersebut sampai bisa berfungsi. Saat belajar tengkurap, Si Kecil akan terus berusaha berguling dan aktivitas fisik lainnya tanpa menjadi rewel.

Cara mengatasi: Bersabarlah untuk menghadapi Si Kecil yang cenderung keras kepala ini. (IMR/Sagar/DC/Dok. M&B)

Baca juga: Yuk, Ukur Emosi Bayi Anda!