Anda pasti tidak akan menyuguhkan secangkir kopi kepada Si Kecil, tetapi mungkin Anda lupa bahwa kafein ada di berbagai minuman lain yang sering dikonsumsi anak-anak seperti cokelat, es krim, soda, yogurt beku, bahkan obat pengurang rasa sakit (penurun panas) yang dijual bebas.
Beberapa dari Anda memberi Si Kecil teh sebagai pengganti soda karena mengira itu lebih baik, padahal es teh manis mengandung gula dan kafein sama banyaknya dengan soda. Agak sulit untuk mencegah asupan kafein sama sekali, tetapi jika Anda bisa menjaga agar konsumsi kafein Si Kecil di bawah 45 mg per hari (setara dengan sebatang cokelat), ia pun aman dari pengaruh buruh kafein pada anak-anak.
Memangnya apa sih pengaruh buruk kafein? Pada dasarnya, kafein adalah zat natural dari biji dan daun berbagai tanaman yang memiliki efek stimulan. Kafein menstimulasi pusat sistem saraf dan pada level rendah, dapat membuat orang terjaga dan enerjik. Baik pada anak maupun dewasa, terlalu banyak kafein dapat menyebabkan:
- Gemetaran
- Gugup
- Sakit perut
- Pusing
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit tidur
- Peningkatan detak jantung dan tekanan darah
Anak kecil, tidak memerlukan kafein dalam jumlah banyak untuk menghasilkan efek tersebut. Belum lagi kafein yang terdapat di dalam makanan dan minuman anak-anak biasanya juga disertai kandungan gula yang tinggi sehingga turut menyebabkan obesitas, gigi rusak, dan dehidrasi.
(Fredina Rebecca/Meiskhe/DC/dok.M&B UK)