FAMILY & LIFESTYLE

Spons Cuci Piring Paling Banyak Mengandung Kuman!



Kuman dan virus dapat dijumpai di mana saja, serta menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit. Kuman dan virus dapat menyebar dengan mudah melalui tangan manusia, udara, debu, atau cairan yang dikeluarkan melalui hidung dan mulut ketika bersin atau berbicara.

Praktisi Kesehatan, dr. Stella Margaretha menjelaskan, kuman sendiri terbagi menjadi 2, yaitu kuman atau virus baik dan virus jahat. Jika kadar kuman baik lebih sedikit dibandingkan kuman jahat, bisa timbul penyakit dalam tubuh manusia. Terutama, jika daya tahan tubuh seseorang sedang menurun.

“Kuman dan virus bisa dijumpai di mana saja, terutama di luar rumah. Kuman dan virus dapat terbawa dan berkembang biak di beberapa tempat di dalam rumah, seperti lantai, kamar mandi, dan dapur. Namun, sebuah penelitian mengungkapkan, tempat yang paling banyak kumannya adalah dapur,” ungkap dr. Stella dalam konferensi pers S.O.S beberapa waktu lalu.

Karenanya, dapur adalah tempat yang perlu diperhatikan kebersihannya, termasuk spons yang digunakan untuk mencuci piring. “Sebanyak 45 persen kuman E. Colie dan 80 persen jamur berkembang biak di spons pencuci piring. Kandungan kuman dalam spons bahkan disebut lebih banyak daripada yang terdapat pada uang,” jelas dr. Stella.

Kondisi spons yang cenderung lembap dan terendam sabun disebut sebagai tempat 'terbaik' bagi kuman untuk berkembang biak. Karena itu, dr. Stella menyarankan untuk mengganti spons pencuci piring setiap seminggu atau maksimal 2 minggu sekali, bukannya menunggu sampai rusak.

Beragam penyakit yang timbul akibat kuman dan virus, di antaranya penyakit kulit, flu dan batuk, diare, radang saluran pernapasan, penyakit tenggorokan, tifus, hingga penyakit-penyakit serius yang mematikan. Karena itu, perlu dilakukan beberapa langkah pencegahan lain, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah dari luar rumah, membersihkan lantai rumah 2 kali sehari, dan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga. (Aulia/DC/Dok. Scottchan/Freedigitalphotos)