Rasa sakit yang luar biasa atau adanya risiko yang dialami saat persalinan, kerap memicu terjadinya trauma persalinan. Trauma ini bahkan membuat sebagian ibu takut memiliki anak lagi. Hal ini tentu perlu ditangani dengan baik.Psikolog rubrik M&B, Ajeng Raviando, membagi tipsnya untuk Anda.
1. Sadari bahwa Anda perlu melakukan ‘penerimaan’. Artinya, kecemasan karena pernah mengalami perdarahan saat melahirkan mungkin masih ada, tetapi Anda harus memandang realita lebih objektif dan berupaya menjalani hidup lebih baik.
2. Rajut kembali hubungan yang berkualitas dengan pasangan. Bekerjasamalah dalam mengatasi kecemasan yang Anda rasakan, jalin komunikasi terbuka dengan suami.
3. Bersikap santai, tenang, dan coba untuk berpikir lebih positif. Jika dibutuhkan, lakukan konsultasi psikologis untuk membantu menghadapi trauma dan mendapatkan dukungan emosional.
4. Proses pemulihan akan terbantu dengan kegiatan-kegiatan yang merupakan sarana aktualisasi diri, seperti aktivitas baru, olahraga, pekerjaan, membuka usaha, mengikuti seminar, dan sebagainya. (AR/Aulia/DC/Dok. M&B)
Ajeng akan membantu memecahkan berbagai masalah seks dan relationship Anda melalui rubrik Ask Ajeng di majalah Mother&Baby setiap edisinya! Kirimkan keluhan dan pertanyaan Anda melalui email: redaksi@motherandbaby.co.id!