TODDLER

Pentingnya Memberikan Edukasi Gempa Bumi kepada Si Kecil



Tinggal di negara dengan potensi gempa bumi cukup tinggi, membuat kita harus memiliki pengetahuan untuk menghadapi bencana alam tersebut. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga memerlukan pengetahuan tersebut sejak dini, karena gempa bumi bisa datang kapan saja tanpa terduga.

KidZania Jakarta bekerja sama dengan Maipark pun meluncurkan wahana baru berupa edukasi gempa bumi yang bernama Maipark Earthquake Survival Institute. Di sini, anak-anak akan diajarkan cara menyelamatkan diri saat gempa dengan konsep menyenangkan dan pengalaman langsung.

Anak-anak usia 6-16 tahun akan berperan sebagai satuan penyelamat yang dibagi ke dalam sebuah tim dan bertugas mengantisipasi bahaya lanjutan setelah gempa terjadi, seperti mematikan listrik, kompor, keran air, dan gas. Sebelum bertugas, mereka akan mendapatkan simulasi gempa berskala 7 skala richter selama 20-25 detik. Durasi 1 kali permainan berlangsung selama 20 menit dengan kapasitas 6 orang.

Menurut Dada Sabra Sathilla,Marketing Communication ManagerKidZania Jakarta, selain belajar tentang gempa bumi, anak-anak juga akan belajar cara bekerja sama. "Mereka akan bekerja dalam tim untuk mencegah terjadinya kebakaran dan korslet atau hubungan arus pendek listrik akibat gempa yang terjadi," jelas Dada.

Sebagai perusahaan asuransi bencana alam, Maipark ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko gempa bumi guna mengurangi kerugian yang terjadi. "Anak-anak memiliki ingatan yang kuat dalam pembelajaran. Dengan bermain di wahana ini, kami berharap keluarga Indonesia menjadi lebih sadar dan paham akan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi gempa bumi," ujar Yasril Y Rasyid, Direktur Utama Maipark Indonesia. (Mutiara R/DC/Dok. Mother&Baby)