Trauma atau cedera pada bayi akibat tindakan saat persalinan ada beberapa macam, salah satunya cedera lengan atau brachial plexus palsy. Menurut Dr. dr. Dwi Putro Widodo, Sp.A(K), M.Med, dari RSPI Pondok Indah, plexus brachialis merupakan otot-otot yang dikelilingi oleh serat saraf dari tulang belakang, leher, ketiak, hingga lengan atas dan bawah. Brachial plexus palsy sendiri adalah gangguan pada saraf-saraf tersebut dan menyebabkan kelumpuhan pada lengan bayi. Masalah ini biasanya menimbulkan 3 kelainan bentuk pada lengan Si Kecil, seperti:
1. ERB Duchenne Palsy. Menurut dr. Dwi, ERB Duchenne Palsy adalah kasus yang paling sering terjadi dengan rasio sekitar 90 persen. Ketika lahir, lengan Si Kecil masuk ke dalam (aduksi), dengan telapak tangan menghadap ke belakang dan mengarah ke luar. Pada trauma ringan, ia akan mengalami edema atau perdarahan ringan. Pernapasannya juga sedikit terganggu.
2. Klumpke's Palsy. Ini biasanya terjadi pada bayi sungsang atau karena tarikan pada bahu yang terlalu kencang. Tarikan yang terlalu kuat inilah yang menyebabkan kerusakan pada plexus brachialis. Hal ini menyebabkan otot-otot pada pergelangan tangan bayi melemah, sehingga mengakibatkan telapak tangan Si Kecil terkulai lemah, terbuka, dan tidak dapat mengepal.
3. Paralis Total. Dokter Dwi mengatakan ada tingkatan brachial plexus palsy yang lebih tinggi, yaitu paralis total. Jadi, lengan Si Kecil mengalami kelumpuhan, tak hanya bagian atas, bawah atau telapak tangan saja, tetapi keseluruhan bagian lengannya. Akibatnya, lengan Si Kecil terlihat lemas dan juga kebas. (LNH/Sagar/DC/Dok. Mother&Baby)
Bisakah cedera lengan pada Si Kecil disembuhkan? Dan, dapatkah Moms mencegahnya? Cek informasinya secara lebih lengkap di majalah Mother&Baby Indonesia edisi April 2016!
Baca juga: Waspada Cedera Tulang Si Kecil