FAMILY & LIFESTYLE

Waspada! Virus Zika Ditemukan di Bali



Nyamuk pembawa virus Zika ditemukan di Bali! Para pelancong dari Australia pun disarankan agar tidak berkunjung ke sana untuk sementara waktu. Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Indonesia mengalami penularan yang bersifat sporadis, artinya virus ini muncul dari waktu ke waktu.

Rekomendasi yang dikeluarkan oleh pihak Australia menyebutkan, “Mengingat virus Zika dapat menyebabkan kelainan parah pada janin dan sebagai langkah pencegahan, wanita hamil harus mendiskusikan semua rencana perjalanannya dengan dokter dan mempertimbangkan untuk menunda berlibur ke Indonesia.”

Kebanyakan orang yang terjangkit virus Zika tidak menunjukkan tanda-tanda apapun. Dan, hanya 1 dari 5 orang yang merasa sakit selama beberapa hari. Pada beberapa kasus, infeksi virus Zika dapat menyebabkan demam, ruam, sakit kepala, serta nyeri di persendian, otot, dan tulang. Penyakit yang muncul saat terjangkit virus Zika tidak parah dan tidak memerlukan perawatan rumah sakit.

Namun jika menyerang wanita hamil, virus Zika dapat memicu kelainan pada janin dan sistem imunitasnya, seperti sindrom Guillain-Barre. Infeksi virus ini juga dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti microcephaly, kondisi yang membuat otak bayi berukuran kecil dan tidak berkembang.

Hingga saat ini, belum ada perawatan untuk orang yang terinfeksi virus Zika. Tes untuk mengetahui infeksi tersebut pun sulit didapatkan negara berkembang. Dilansir dari Daily Mail, menurut Departemen Kesehatan Australia, virus ini aktif di 49 negara, termasuk Indonesia.

Menurut ahli kesehatan dari James Cook University, Petter Leggat, virus Zika dapat tinggal dalam tubuh dalam waktu yang lama. Dan, berhubung ada kemungkinan virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual pada kondisi tertentu, para turis juga diharapkan untuk menerapkan safe sex selama 6 bulan setelah mereka dinyatakan terinfeksi. (Nadia/DC/Dok. Daily Mail)