Hepatitis merupakan cikal bakal sirosis hati dan kanker hati. Penyakit ini dapat merusak fungsi dan kerja hati sebagai penetral racun, serta mengganggu sistem pencernaan yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh tubuh. Hingga kini, tercatat ada 28 juta orang Indonesia yang mengidap hepatitis dan 14 juta di antaranya terancam menderita sirosis hati bahkan kanker hati. Hepatitis juga sangat berbahaya bagi anak-anak, terutama bayi baru lahir. Mereka memiliki persentase kemungkinan tertular virus hepatitis dari Sang Ibu hingga 90 persen.
Menanggapi kondisi tersebut, Vishhnu Kalra, President Director PT Johnson & Johnson Indonesia, menyatakan dukungannya dalam upaya mendorong masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit hepatitis. “Johnson & Johnson memandang kesehatan sebagai aspek yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Kami berharap kegiatan edukasi ini dapat membantu Pemerintah Indonesia dalam mencegah dan menanggulangi penyakit hepatitis,” ujarnya dalam acara edukasi media terkait penyakit hepatitis bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia beberapa waktu lalu. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap 28 Juli.
Menurut Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, sebanyak 95 persen penularan hepatitis B dari ibu kepada bayi terjadi saat proses persalinan. "Bayi yang tertular hepatitis B akan tumbuh dengan penyakit tersebut tanpa menunjukkan gejala. Penyakit tersebut pun dapat berkembang menjadi hepatitis kronis atau sirosis hati, bahkan kanker hati. Untuk itu, ibu hamil dengan risiko hepatitis sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan, apakah dirinya memiliki HBsAg positif atau negatif,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Irsan Hasan, Sp.PD-KGEH dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia menjelaskan, hepatitis sesungguhnya sangat bisa dicegah dan diobati. “Pengobatan hepatitis sesungguhnya telah tersedia di Indonesia, dari vaksinasi, pemeriksaan HBV, biopsi hati, monitoring pasien, pencegahan umum dan khusus, hingga konseling, serta terapi. Hampir seluruh jenis obat antivirus hepatitis B juga bisa diperoleh di Indonesia. Sebentar lagi, obat-obatan antivirus hepatitis C yang menjanjikan kesembuhan hingga 100 persen pun akan tersedia. Namun, upaya pencegahan sebaiknya lebih diutamakan. Kenali penyakit hepatitis, jaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan, lakukan deteksi dini dan pengobatan hingga Anda benar-benar bebas dari hepatitis,” tegasnya.(Rita/DC/Dok. Freedigitalphotos)