BABY

6 Fakta Seputar Shaken Baby Syndrome



Bayi memang lucu untuk diajak bercanda. Berbagai cara Anda lakukan untuk membuatnya tertawa. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah mengayun atau mengguncang. Namun tahukah, Moms, cara itu sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan SBS atau shaken baby syndrome!

SBS adalah kerusakan pada otak bayi akibat guncangan yang terlalu keras. Jadi, baik sengaja atau tidak, mengguncang bayi adalah suatu bentuk kekerasan pada anak! Nah, untuk meningkatkan kewaspadaan Anda akan SBS, mari simak 5 fakta seputar shaken baby syndrome, seperti yang dilansir dari Idai.or.id berikut ini.

1. Risiko Gangguan Saraf

SBS merupakan salah satu penyebab utama kematian dan gangguan saraf anak. Sekitar 95 persen cedera otak, dan 64 persen cedera kepala pada anak di bawah 1 tahun, disebabkan oleh tindak kekerasan pada anak, seperti SBS.

2. Perdarahan Otak

Guncangan kepala hebat pada anak dapat menyebabkan perdarahan retina dan bahkan perdarahan otak.

3. Dilakukan Orang Terdekat

Sindrom ini sebagian besar terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun. Mirisnya, SBS yang disengaja umumnya dilakukan oleh laki-laki, ayah, atau pengasuh anak.

4. Gejalanya Bisa Dideteksi

Setelah terkena guncangan hebat, anak umumnya menjadi rewel atau cenderung banyak tidur, muntah-muntah, dan tidak mau makan. Gejala ini bisa menetap selama beberapa hari atau beberapa minggu. Jika terjadi perdarahan otak, anak biasanya hilang kesadaran, kejang, muntah, malas menyusu, kontak berkurang, hingga henti napas.

5. Menyebabkan Gangguan Belajar

Gangguan belajar pada anak juga bisa menjadi dampak SBS. Gejala yang tidak spesifik dan kerusakan otak yang tidak terdeteksi dapat berlangsung lama tanpa diketahui. Namun, hal itu bisa menyebabkan gangguan belajar dan gangguan perilaku saat anak lebih besar.

6. Dampak Lebih Berat

Dampak dari cedera kepala akibat kekerasan yang disengaja (seperti SBS) lebih berat, dibandingkan cedera akibat benturan atau guncangan yang tidak disengaja. (Tiffany/OCH/Dok. Freedigitalphotos)