Moms, Anda pasti sudah sering mendengar bahaya dari kekurangan air ketuban. Untuk mencegahnya, bumil tentu saja harus banyak minum. Namun tahukah Anda, kalau terlalu banyak air ketuban juga berbahaya bagi kesehatan kandungan. Kondisi terlalu banyak air ketuban ini dikenal juga dengan istilah polihidramnion atau bisa disebut hidramnion saja.
Selama Anda hamil 9 bulan, volume air ketuban tidak pernah selalu sama. Volume ini memuncak di kehamilan usia 33 minggu, yaitu sekitar 1-1,5 liter. Sedangkan pada kasus hidramnion, volume air ketuban bisa mencapai 3-5 liter setelah kehamilan mencapai 22 minggu, jelas Dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes. dan Fitria Chakrawati, S. Sos., MM, dalam bukunya Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Apa saja yang menyebabkan terjadinya hidramnion atau air ketuban berlebih? Ini 7 penyebabnya:
1. Air Seni
Cairan ketuban paling banyak dihasilkan oleh produksi air seni janin, sedangkan produksi ini berlebihan pada kasus hidramnion.
2. Kelainan pada Janin
Bisa jadi ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk. Kelainan itu bisa hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal, dan kelainan saluran kencing.
3. Sumbatan Saluran Cerna
Kemungkinan lainnya adalah terjadinya penyumbatan atau penyempitan saluran cerna pada janin. Hal itu menyebabkan janin tidak bisa menelan air ketuban, hingga volume air ketuban meningkat drastis.
4. Janin Kembar
Kehamilan kembar bisa menyebabkan hidramnion. Bagaimana tidak, ada dua janin yang menghasilkan air seni dan harus ditampung dalam satu wadah, yaitu perut Anda.
5. Terlambat Tumbuh
Adanya hambatan pertumbuhan atau kecacatan pada sistem saraf pusat bisa mengakibatkan kelumpuhan pada gerakan menelannya.
6. Diabetes
Penyebab hidramnion tidak selalu terjadi pada janin, namun bisa jadi karena ibu juga. Jika ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol, maka sangat mungkin terjadi air ketuban berlebih.
7. Rhesus Tidak Cocok
Jika rhesus darah Anda dan janin tidak cocok, maka sangat mungkin terjadi hidramnion atau air ketuban berlebih. Segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda ya, Moms. (Tiffany/Dok. M&B UK)