Moms, setelah memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif sejak lahir hingga usia 6 bulan, saatnya Anda mulai mengenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada Si Kecil. Nah, sebagai orangtua, Anda pasti perlu berhati-hati saat memberikan MPASI pada sang buah hati. Pasalnya, beberapa makanan seperti telur dan kacang, dapat menimbulkan alergi yang bisa berbahaya. Para ahli pun menyarankan untuk tidak memberikan kacang pada anak yang berisiko tinggi alergi.
Namun, rekomendasi terbaru ternyata menunjukkan bahwa orangtua sebaiknya memberikan kacang sedini mungkin pada anak yang berisiko tinggi alergi. Sebuah panel yang terdiri dari 26 ahli dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) mengatakan bahwa mengenalkan kacang sejak dini dapat membantu mencegah alergi kacang. Nah!
Dikutip dari Nydailynews.com, para ahli mulai melihat opsi ini setelah mengamati bayi-bayi Israel mengonsumsi Bamba, snack dengan selai kacang yang populer di negara itu. Hasilnya, ternyata angka alergi pada bayi tersebut lebih rendah dibandingkan bayi yang tidak mengonsumsi Bamba.
Perlu kita tahu, pada tahun 2015, NIAD mengeluarkan hasil penelitian tentang pemberian kacang di usia dini dengan 600 bayi sebagai partisipan. Hasilnya, mengenalkan kacang secara berkelanjutan pada bayi sampai usia 5 tahun dapat menurunkan risiko alergi kacang hingga 81 persen pada anak-anak yang mengalami eksim atau alergi telur.
Alergi kacang yang serius dapat memicu anaphylaxis, dimana tenggorokan bengkak dan mengganggu pernapasan. Sementara itu, alergi kacang dengan level yang lebih rendah dapat membuat anak bersin-bersin, sesak napas, masalah pencernaan, ruam kulit, dan gatal-gatal dalam mulut dan tenggorokan.
Berdasar pada rekomendasi ini, mulai usia 4 – 6 bulan bisa dikenalkan pada kacang, tergantung pada seberapa besarnya risiko bayi mengalami alergi. Rekomendasi ini sangat berbeda dari rekomendasi sebelumnya yang menyarankan orangtua untuk tidak memberikan kacang sampai anak berusia 3 tahun. (Nadia Sarasati/HH/Dok. Pixabay.com)