Keajaiban Tuhan memang bisa terjadi pada siapa pun. Seorang bayi prematur yang dilahirkan selamat meski hanya berberat 1 kg, mengejutkan para dokter. Pasalnya, bayi yang diberi nama Esme Poulsom itu sempat diperkirakan hanya memiliki 1% kesempatan untuk bertahan hidup, ketika air ketuban Sang Ibu, Kirsty Barrett, 24, pecah saat usia kandungannya masih menginjak 19 minggu.
Dengan berat sekitar 1 kg, Esme lahir dengan keadaan yang begitu rapuh. Kirsty sempat tidak diizinkan untuk melihat bayinya yang baru lahir itu selama 2 hari. Saat itu, dokter memperingatkan bahwa Esme tidak mungkin bertahan hidup.
Namun, siapa sangka, Esme Si Bayi prematur yang lahir pada November 2012 lalu itu telah berhasil bertahan hidup. Sampai saat ini, usianya telah menginjak 8 bulan, meskipun mengalami komplikasi paru-paru dan pencernaan karena kelahirannya yang terlalu dini.
Barrett dan suaminya, Poulsom, yang juga memiliki putri sulung, Ava, 2, sempat mempersiapkan pengaduan resmi terhadap kepala kesehatan atas kelalaian penanganan perawatan Esme. Mereka mengklaim, petugas medis di rumah sakit tersebut terlalu pesimis, bahkan sebelum Esme dilahirkan. Menurut Barrett, saat air ketubannya pecah, dokter di Rumah Sakit Nevill Hall Abergavenny, Gwent mengatakan bahwa ia akan mengalami keguguran. Pihak rumah sakit juga sempat merekomendasikan aborsi, tapi Barrett dan suaminya menolak dan memutuskan untuk membiarkan Esme lahir.
"Pihak rumah sakit tidak mengira Esme akan bertahan karena ia tidak memiliki cukup cairan selama 5 minggu. Namun, siapa sangka, Esme lahir menangis. Mereka tidak bisa percaya. Ia lahir sangat kecil” jelas Barrett seperti dilansir dari sumber.
Esme terus membaik, dan selama 8 minggu, bayi mungil itu dimasukkan ke dalam unit perawatan khusus Nevill Hall. Bayi malang ini memiliki masalah dengan paru-parunya. Esme sering tersedak dan batuk saat menyusu.
"Keadaan paru-parunya semakin parah. Bahkan, ia pernah berhenti bernapas. Ketika dibawa ke rumah sakit, mereka memvonis Esme terserang bronchiolitis. Ia pun diberi antibiotik. Setelah beberapa lama, Esme kembali berhenti bernapas, tetapi pihak rumah sakit malah mengatakan bayi Esme hanya mengalami infeksi,” lanjut Barrett.
Melihat kondisi Esme yang memburuk, bayi ini dipindahkan ke spesialis di University Hospital of Wales, Cardiff. Barrett menerima berita mengejutkan. Ternyata salah satu paru-paru bayi mungil itu gagal. “Pihak rumah sakit pun menyarankan kami untuk siap menerima hal terburuk," ungkap Barrett.
Esme akhirnya dirawat dan berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan paru-parunya. Sampai saat ini, Esme masih memiliki masalah saat menelan sehingga ia memerlukan selang untuk dipasang di perutnya. (Aulia/courtesy: Daily Mail)