Walaupun sudah banyak bukti bahwa gadget dapat memberikan dampak negatif pada anak-anak, keberadaannya seakan sulit untuk ditiadakan.
Sebuah data bahkan menunjukkan bahwa dalam 2 tahun terakhir, 25 persen anak usia 2-5 tahun dibelikan smartphone oleh orang tuanya. Selain itu masih sering terlihat orang tua yang memberikan gadget pada anaknya agar bisa makan atau duduk dengan tenang.
Menurut psikolog anak Annelia Sari Sani, M.Psi, sebenarnya gadget tidak selalu berdampak negatif, asalkan orang tua melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Pilih Games dan Aplikasi yang Tepat
Aplikasi dan games edukatif bisa memberikan dampak positif pada anak. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memahami tiap aplikasi dan games. “Anak-anak lahir sebagai digital native, maka orang tua jangan menjadi alien. Orang tua juga harus bisa memahami gadget dan isinya,” ujar Anne saat ditemui di konferensi pers HiLo School Drawing Competition pada Kamis (26/1) di Jakarta.
2. Pastikan Games Tersebut Aman
Mainkan terlebih dahulu games yang ingin dicoba Si Kecil sampai level terakhir. Pastikan tidak ada kejutan atau muncul iklan yang tidak sesuai untuk anak-anak.
3. Dampingi Saat Bermain
Ini bukan berarti Anda dan Si Kecil sibuk dengan gadget masing-masing di sofa ya, Moms. Dampingi berarti Anda menggunakan gadget bersama Si Kecil. Dengan begitu tetap ada interaksi orang tua dan anak. Anda juga dapat memastikan Si Kecil tidak bermain game yang tidak sesuai usianya.
4. Jadi Panutan
Si Kecil akan meniru apa yang Anda lakukan. Jika Anda ingin ia tidak sering bermain gadget, maka Anda juga harus melakukan hal yang sama. Perbanyak aktivitas outdoor agar Si Kecil suka bermain di luar.
5. Gunakan Gadget yang Tepat
Anne menyarankan orang tua untuk memanfaatkan fitur-fitur pada gadget yang dapat membantu membatasi penggunaan gadget, seperti fitur parental control pada TV dan timer yang mematikan games secara otomatis pada tablet. (Nadia/TW/Dok. Pixabay.com)