BABY

Bayi Pucat? Waspadai Kurang Darah



Bayi terlihat pucat, lesu dan tidak bersemangat beraktivitas sepanjang hari? Mungkin saja ia mengalami anemia atau defisiensi zat besi. Defisiensi besi atau anemia terjadi apabila kadar hemoglobin (Hb) berada jauh di bawah nilai normal yakni 11 g/dl.

Kadar Hb yang rendah disebabkan kurangnya produksi sel darah merah karena kurangnya zat besi yang menjadi bahan baku dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi merupakan mikronutrien yang tidak hanya diperlukan untuk membentuk sel darah merah, tetapi juga untuk kekebalan tubuh, mielinisasi otak dan metabolisme tubuh.

Dr. Murti Andriastuti, Sp.A(K) menulis di halaman idai.or.id bahwa bayi termasuk usia yang rentan mengalami anemia. Pasalnya, pada masa bayi akan terjadi proses pertumbuhan yang sangat cepat sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang cukup, termasuk zat besi. Pada bayi yang lahir cukup bulan, cadangan zat besi yang didapatkan dari ibu akan habis dalam waktu 4 bulan. Sedangkan bayi yang lahir kurang bulan, cadangan zat besi habis dalam waktu 2 bulan saja.

Oleh karenanya, penting sekali memberikan bayi asupan kaya zat besi pada saat MPASI. Selain itu, pada saat hamil, ibu harus memerhatikan kecukupan zat besi dalam tubuhnya, misalnya dengan mengonsumsi makanan seperti daging merah, hati ayam, dan protein hewani lainnya.

Nah, apabila Anda mencurigai bayi mengalami anemia, sebaiknya segera bawa ke dokter ya, Moms. Untuk mengetahui bayi mengalami defisiensi zat besi atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah ini untuk mengetahui kadar Hb, iron serum, dan iron binding capacity.

Sementara untuk bayi yang sudah MPASI, lengkapi asupannya dengan makanan kaya zat besi, seperti daging, hati ayam maupun protein hewani lainnya. Sayur juga mengandung zat besi namun tak sebanding dengan zat besi dalam daging. (Meiskhe/HH/Dok. M&B UK)