Saat hamil, Anda pasti merasakan perubahan yang drastis. Selain tubuh yang kian bertambah berat, Anda juga merasa sering buang air kecil. Ketika sedang jalan-jalan di mall, Anda harus sesekali ke kamar mandi untuk buang air kecil. Anda juga harus sering izin ke toilet saat meeting di kantor.
"Jumlah cairan dalam tubuh Anda mulai meningkat sangat cepat saat hamil," ujar Michelle Lyne, penasihat profesional di the Royal College of Midwives.
Pada minggu keenam kehamilan, volume cairan di dalam darah Anda sudah meningkat sebanyak separuh dari volume biasanya. "Perubahan hormon merangsang ginjal untuk memproses semua cairan ini," ujar Michelle.
"Urine disaring kemudian disimpan dalam kandung kemih, yang dapat menampung lebih dari satu liter cairan. Ketika kandung kemih Anda hampir penuh, saraf sekitarnya mengirim sinyal ke otak Anda dan memicu keinginan untuk pergi kencing," tambahnya.
"Dengan hanya 12 minggu, rahim telah berkembang cukup untuk mendorong kandung kemih dari posisi yang biasa di panggul Anda," ujar Michelle. Menurutnya, ukuran kandung kemih saat hamil tidak berkurang, namun kapasitasnya secara efektif berkurang karena kondisi rahim yang membesar.
"Tidak ada pengurangan pada kandung kemih Anda, hanya kapasitasnya saya yang berkurang karena bayi dan rahim yang semakin besar, menempatkan posisi tersebut," ujar Michelle.
Anda juga tidak perlu khawatir karena sering pergi ke toilet untuk buang air kecil. Kecuali, bila disertai dengan rasa sakit saat buang air kecil atau merasa seperti terbakar. "Urine akan dicek oleh dokter atau bidan ketika Anda melakukan kontrol ke dokter atau bidan," ujar Michelle.
Urine Anda idealnya berwarna pucat. Bila berwarna oranye, bisa berarti tanda dehidrasi dan dapat membawa peningkatan risiko infeksi. Tetap minum banyak air, untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
Bila Anda merasa sedikit mengeluarkan urine saat tertawa, bersin ataupun batuk, tenang saja karena itu memang akan Anda alami selama hamil. Menurut Michelle, kondisi tersebut dikarenakan hormon progesteron mengendurkan otot-otot di leher kandung kemih.
"Hal itu karena hormon kehamilan terutama progesteron dapat mengendurkan otot-otot pada bagian leher kandung kemih yang menyebabkan Anda sulit mengontrol otot-otot dengan benar," ujar Michelle. (Seva/HH/Dok. M&B UK)