BABY

Jangan Sepelekan Diare pada Anak, Atasi Segera!



Moms, apakah Si Kecil sering terkena diare? Jangan pernah menganggap remeh diare ya, karena penyakit ini dapat membuat anak kehabisan cairan dan mengancam nyawanya. Menurut IDAI, diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan feses lebih encer dari biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya.

Apa saja gejalanya?
Gejala pertama dapat dilihat dari frekuensi Si Kecil buang air besar. Ia akan lebih sering BAB dari biasanya dengan feses yang encer. Badannya juga akan menjadi lemas setelah buang air. Tidak hanya itu, Si akan terus merasa sakit perut walaupun sudah BAB beberapa kali. Gejala lain yang mungkin tampak adalah ia mengalami mual, kram dan kembung.

Penyebab diare
Penyebab diare adalah bakteri maupun virus yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi Si Kecil. Alergi terhadap makanan atau keracunan makanan juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Selain itu, disebabkan adanya parasit mikroskopik yang hidup di dalam usus. Efek samping dari penggunaan obat yang keliru juga bisa membuat Si Kecil terserang diare.

Lakukan ini!
Karena diare merupakan penyakit yang menyerang sistem metebolisme tubuh Si Kecil, maka pada umumnya diare akan sembuh dengan sendirinya. Berikan Si Kecil minum yang banyak untuk menggantikan cairan dalam tubuh yang hilang. Kemudian perhatikan pula makanan yang dikonsumsi Si Kecil. Lakukan pertolongan pertama dengan memberikan cairan oralit, yang terdiri dari campuran air dan garam untuk mengganti karbohidrat, elektrolit/ion, dan mineral yang hilang akibat diare.

Kapan ke dokter?
Diare umumnya terjadi selama 5-7 hari atau dibawah 2 minggu. Walaupun diare dapat sembuh dengan sendirinya, namun jika Si Kecil sudah mengalami diare hingga berminggu-minggu, ada baiknya segera bawa Si Kecil ke dokter ya, Moms.
(ClaudiaCarla/HH/dok.M&B UK)