Banyak yang bilang, bayi yang sering digendong atau dipeluk akan menjadi 'bau tangan' atau akan manja di kemudian hari. Namun, penelitian membuktikan bahwa bayi yang sering mendapatkan pelukan dan dekapan saat digendong akan tumbuh menjadi bayi yang sehat, bahagia, memiliki hati yang lembut, baik dan memiliki empati yang tinggi.
Menurut periset Notre Dame, Darcia Narvaez, yang penelitiannya yang diikuti lebih dari 600 individu dan dipublikasikan di jurnal Applied Developmental Science, anak-anak yang memiliki hati yang lembut, dan memiliki risiko depresi yang minim adalah anak yang sering mendapatkan pelukan.
“Terkadang orang tua mengatakan bahwa bayi menjadi semakin manja karena sering digendong saat menangis. Tidak, itu bukan memanjakannya, tapi ia benar-benar justru dapat tertekan bila Anda tidak segera memberikan gendongan atau pelukan saat ia membutuhkan Anda,” ujar Darcia Narvaez yang dikutip melalui huffingtonpost.co.uk.
“Menurut penelitian, pelukan dapat menghasilkan hormon oksitosin yang dilepaskan melalui tubuh hanya sekitar 8 detik setelah tubuh berpelukan,” ujar Noel Janis-Norton, penasihat parenting dan penulis buku Calmer, Easier, Happier. Oksitosin tidak hanya membuat Anda dan Si Kecil merasa lebih baik, tapi membantu mengurangi tekanan darah, menurunkan tingkat stres dan umumnya memperbaiki mood. (Seva/HH/Dok. freepik)