FAMILY & LIFESTYLE

Riset: Puasa Berdampak Positif bagi Kesehatan



Moms, ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh tentu tidak sekadar menahan haus dan lapar. Dibalik itu, ternyata puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan. Di antaranya, puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan seperti obesitas, seperti penyakit degeneratif (kolesterol, trigliserid yang tinggi, jantung koroner, dsb).

Bahkan, riset The Ramadan fasting decreased body fat but not protein mass in healthy individuals yang dilakukan RSUPN Cipto Mangunkusumo pada 2013 di saat Ramadhan membuktikan, selama berpuasa terjadi penurunan berat badan dan perubahan komposisi tubuh, kecuali massa protein tubuh. Begitu pula pada rasio pinggang dan pinggul terjadi penurunan.

Penelitian itu juga menyebutkan, asupan kalori tak berubah pada hari pertama dan hari terakhir puasa. Akan tetapi, aktivitas yang berhubungan dengan ibadah menjadi meningkat. Misal, jumlah salah sunat dan salat Tarawah jadi meningkat. Artinya, selama Ramadhan terjadi peningkatan pengeluaran energi.

Disebutkan pula, terjadi penurunan lemak tubuh meski asupan makan tetap sama. Selama puasa, asupan makanan sebenarnya bisa dikurangi dan tentu ini akan berdampak baik untuk kesehatan.

Riset lain menunjukkan, berpuasa dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Seperti dikatakan hasil riset Intermountain Health Care, Salt Lake City, Amerika Serikat. Hasilnya, mereka yang berpuasa berisiko 58 persen lebih rendah terkena penyumbatan pembuluh darah jantung. Sekitar 75 persen terjadi kemungkinan penyempitan pembuluh darah pada orang yang tak pernah puasa. Bahkan, sekitar 63% dari orang yang tidak pernah puasa tersebut, terkena penyumbatan arteri yang diakibatkan oleh banyaknya frekuensi makan.

Puasa juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena mengurangi konsumsi kalori dan membuat konsumsi oksigen menurun akibat laju metabolisme ikut menurun. Inilah yang mengakibatkan suhu tubuh orang yang sedang berpuasa juga menurun sehingga mengurangi produksi radikal bebas yang normalnya memang hanya sedikit terbentuk dalam tubuh.

Pengurangan kalori dalam puasa juga meningkatkan sensitivitas insulin sehingga dapat mengontrol kadar gula darah. Ini akan mengurangi risiko diabetes melitus pada orang yang sehat. Demikian riset yang disebutkan oleh American College of Cardiology.

Nah, selamat menunaikan ibadah puasa, semoga Anda mendapat beragam manfaat kesehatan.(Hilman/dok.Freepik.com)