Selama hamil, tentu banyak orang-orang terdekat yang mengingatkan Anda tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan. Salah satunya aneka jenis seafood. Memang benar, tidak semua ikan atau seafood lainnya aman untuk dimakan ibu hamil, lho! Namun bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi seafood sama sekali, hanya saja perlu lebih memerhatikan jenis yang aman bagi bumil.
Ikan ini penuh dengan protein dan zat besi. Wanita hamil membutuhkan setidaknya 27 miligram zat besi per hari untuk membantu mencegah anemia, dan 71 gram protein setiap untuk mendukung pertumbuhan bayi dan perubahan fisik seorang wanita.
"Ibu yang akan segera hamil perlu memastikan bahwa mereka mendapatkan protein dalam jumlah yang cukup selama kehamilan, ikan dianjurkan karena ini adalah sumber protein dan zat besi yang tinggi," ujar Juru Bicara Akademi Gizi dan Diet Diet Jessica Crandall, RDN, CDE, AFAA.
Anda dan bayi membutuhkan asam lemak omega-3. Ikan seperti salmon dan sarden memiliki tinggi asam docosahexaenoic (DHA), sejenis asam lemak omega-3. "Asam lemak omega-3 sangat membantu dengan mengurangi peradangan dan juga membantu perkembangan otak bayi, Mengonsumsi protein kaya omega-3 seperti ikan sangat sehat untuk wanita hamil,” ujar Jessica.
Namun, bila Anda mual saat menyantap ikan, Anda dapat mengonsumsi suplemen minyak ikan dengan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
Ikan Apa yang Aman untuk Ibu Hamil?
Hindari makanan laut yang tinggi dalam metil merkuri dan racun lingkungan lainnya saat hamil. "Metil merkuri bisa merusak otak, ginjal, dan perkembangan sistem saraf pusat janin. Ini adalah bahan kimia beracun dan paling sering terbentuk pada spesies ikan predator. Bahan kimia melewati plasenta dan dapat membahayakan janin,” ujar Jessica.
Berikut ikan yang aman untuk dikonsumsi bumil:
-
Nila
-
Ikan Salmon
-
Kepiting
-
Udang
-
Sarden
-
Tuna dalam kaleng
Sedangkan ikan yang harus dihindari bumil adalah:
-
Hiu
-
Makarel King
-
Tilefish
-
Ikan mentah (termasuk sushi, sashimi, carpaccio) karena risiko keracunan makanan
-
Ikan beku karena risiko listeria. (Seva Dwi Novridayati/TW/Dok. Freepik)