Setelah melahirkan, membawa newborn pulang ke rumah menjadi saat yang mendebarkan. Terutama, jika hal ini adalah yang pertama kalinya untuk Anda. Untuk mengurangi rasa takut Anda, beberapa kesalahan ini bisa dicatat dan dihindari sehingga tidak dilakukan pada Si Kecil yang baru lahir.
1. Kembali Tidur
SIDS atau sindrom kematian bayi mendadak menjadi satu permasalahan yang perlu diperhatikan. Sebagian besar kasusnya terjadi saat bayi sedang tidur. American Academy of Pediatrics menegaskan bahwa setiap bayi harus tidur telentang di tempat tidur mereka sendiri, tanpa mainan atau alas tidur lainnya.
Namun, pada sebuah studi di 2015 oleh Centers for Disease Control and Prevention menemukan 1 dari 5 ibu mengatakan mereka meletakkan bayi yang tidur di samping atau perut mereka. Selain itu, 39 persen ibu lainnya menggunakan alas di tempat tidur bayinya.
Menurut Dr. Tanya Altmann, penulis buku Baby and Toddler Basics, untuk membuat bayi tidur tidak harus menggunakan tambahan seperti bantal, mainan atau barang lainnya yang bisa membuat Si Kecil menjadi tidak nyaman.
2. Tidak memberi makan sesuai permintaan
Beberapa orang tua baru membuat kesalahan dengan membiarkan bayi mereka tidur terlalu lama dan mengabaikan waktu menyusui. Mungkin Moms menidurkannya dan engga membangunkan Si Kecil atau Anda memutuskan untuk memiliki sedikit waktu beristirahat. Tapi menurut para ahli, hal tersebut adalah kesalahan.
"Beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi makan setiap dua sampai tiga jam, bahkan jika bayi tidak rewel atau memintanya," tegas Dr. Tanya. Moms harus melihat apakah bayi Anda telah memiliki berat yang cukup atau tanyakan pada dokter mengenai kondisinya. Biasanya untuk minggu-minggu pertama, bayi harus tetap dibangunkan untuk diberi ASI.
Untuk membangunkan bayi, Moms bisa menyalakan lampu dan ajak mereka bermain. Lalu, Anda bisa mulai menyusui hingga Si Kecil merasa kenyang. Jika kondisi baik-baik saja, maka bayi bisa ditidurkan antara tiga sampai lima jam tanpa dibangunkan untuk menyusui. Bahkan, setelah memasuki usia dua sampai tiga bulan, bayi mulai bisa dibiarkan tidur untuk sepanjang malam.
3. Tidak bersendawa dengan baik
Salah satu kesalahan utama yang bisa dilakukan orang tua baru adalah membuat bayinya tidak bersendawa. Mereka biasanya langsung menidurkan bayi setelah selesai menyusui karena takut dengan gendongan mereka sendiri.Efeknya, bayi bisa muntah atau gumoh dan kehilangan ASI yang berharga untuk perkembangan tubuhnya. Selain itu, bayi juga bisa terbangun dan menangis sekitar 1 jam atau lebih karena merasa belum lega hingga terasa sakit.
Orang tua bisa menggunakan beberapa teknik untuk membuat bayinya sendawa. Bisa dengan menggendong bayi atau meletakkannya di atas pangkuan dan tepuk atau gosok punggung bayi secara perlahan. Dengan membiarkan Si Kecil sendawa, dia akan merasa lebih nyaman dan bisa kembali bermain atau tidur dengan baik.
4. Pemberian susu yang keliru
Saat memberikan asupan pada bayi baru, seorang ibu bisa dengan ASI secara eksklusif atau menggunakan susu formula. Namun beberapa kesalahan bisa terjadi, seperti membuat susu formula yang terlalu encer sehingga nutrisinya tidak diserap secara maksimal oleh bayi.
Pemberian ASI juga bisa keliru karena posisi yang kurang benar sehingga bayi tidak bisa menghisap puting dengan benar. Untuk itu, ikuti arahan dari dokter dengan baik sehingga baik dari ASI maupun susu formula, berat badan bayi bisa naik dan tumbuh sesuai dengan perkembangan bayi yang baik.
5. Membawa bayi ke tempat ramai
Sebagai orang tua, pasti ingin mengenalkan bayi mereka yang baru lahir. Namun, usahakan untuk tidak membawa mereka ke lokasi yang ramai atau banyak orang sebelum berusia dua bulan. Hal ini untuk menghindari berbagai penyakit dan kuman yang bisa masuk ke tubuh Si Kecil. Dengan begitu, bisa mengurangi potensi sakit bayi, seperti flu atau demam.
Namun, Moms boleh membawa bayi keluar rumah seperti taman atau pekarangan rumah. Hal ini baik untuk membuatnya beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Anda juga bisa mengenalkan Si Kecil pada tetangga sekitar rumah. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)