Moms tentu ingin Si Kecil tumbuh sebagai pribadi yang tidak manja, siap berjuang, berkeinginan teguh, rajin, optimis, berfokus pada solusi, dan berani mengambil keputusan. Sikap-sikap positif ini secara otomatis dimiliki Si Kecil apabila ia mandiri dan bertanggung jawab. Lalu, bagaimana membantu Si Kecil untuk dapat mandiri dan bertanggung jawab? Simak 3 tips dari M&B ini, Moms.
1. Ajarkan brainstorming untuk pecahkan masalah
Ketika suatu pagi Si Kecil lupa menyiapkan benda berwarna merah untuk dibawa ke sekolah, serta merta Anda terpikir untuk menyambar benda berwarna merah apa saja yang ada. Tapi, tunggu dulu. Sebaiknya Anda berikan kesempatan pada Si Kecil untuk mencari jalan keluarnya. Memecahkan masalah Si Kecil hanya akan membuatnya belajar untuk selalu mengandalkan Anda dalam membereskan masalahnya.
Ajarkan Si Kecil bagaimana melakukan brainstorming agar ia dapat memecahkan masalahnya sendiri. Anda bisa mengajarkan keterampilan ini sejak Si Kecil berusia balita. Katakan padanya, “Apa masalahnya?” pancing dengan mengatakan, “Ibu yakin kamu bisa mencari solusinya. Coba, kira-kira ada ide apa? Tidak perlu takut salah.” Pancing terus hingga ia mendapatkan solusi.
2. Hindari menjadi penyelamat
Ketika Si Kecil tanpa sengaja merusak mainan temannya yang ia pinjam, kemungkinan ia akan merengek pada Anda untuk melindunginya dari kesalahan yang telah ia buat. Namun, lebih baik hindari sikap langsung membela. Melainkan ajarkan ia untuk bertanggung jawab atas kesalahannya. Ajak ia meminta maaf kepada temannya dan mencari solusi dengan melakukan brainstorming.
3. Tunjukkan cara menentukan pilihan
Buat sebuah kasus di mana Si Kecil harus memilih, Moms. Misalnya, Si Kecil akan menginap ke rumah temannya dan Anda hanya perbolehkan ia membawa satu mainannya. Berikan waktu untuk memilih mainan yang ingin dibawa. Jika ia kebingungan, tahan diri Anda untuk tidak membantu memilih.
Tetaplah tegas meskipun ia merengek agar diperbolehkan untuk membawa mainan lebih dari satu karena tidak bisa menentukan. Bantu ia tentukan pilihan terbaik dengan memancingnya untuk memikirkan konsekuensi dari pilihannya. Lontarkan pertanyaan yang tepat seperti, “Kalau membawa sepeda, nanti kalau main sepeda, teman-teman yang lain bagaimana?” (Donna Ch. Asri/GAP/MA/Dok. Freepik)