BUMP TO BIRTH

Efek Mual dan Muntah Saat Hamil Terhadap Janin



Moms pasti pernah merasa mual hingga muntah saat sedang mengandung. Faktanya, hal ini wajar terjadi dan dikenal dengan sebutan morning sickness. Menurut The American Congress of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), morning sickness ini biasanya mulai terjadi di usia kehamilan 9 minggu. Kondisi ini pun akan mulai hilang di trimester kedua atau ketika kehamilan memasuki usia 14 minggu.

Namun, Moms perlu mewaspadai ketika kondisi mual dan muntah ini menjadi tidak wajar. Kondisi tersebut dikenal dengan hiperemesis gravidarum (HG). Penderitanya akan mengalami mual dan mutah berlebihan yang disertai dengan pentunan berat badan lebih dari 5 persen dari berat tubuh.

"Kondisi ini membuat Anda menjadi dehidrasi, ketonuria, hingga mengalami gangguan nutrisi dan metabolik," jelas dr. Tirsa Verani, Sp.OG, dari Brawijaya Women and Children Hospital.

Penyebab HG paling umum adalah faktor psikis seperti belum siap hamil, kurangnya dukungan dari keluarga, dan cemas berlebih. Selain itu, pengaruh hormon hCG, estrogen, progesteron, serta kekurangan vitamin B juga menjadi faktor lain.

Kondisi ini pun bisa berdampak pada kesehatan janin, karena adanya penurunan berat badan sang ibu. Kekurangan nutrisi dan masalah metabolik juga menjadi faktor lainnya, yang menghambat pertumbuhan janin. Jika tidak segera ditangani, bukan mustahil janin akan lahir dalam kondisi BBLR (Bayi berat lahir rendah).

Untuk mengatasinya, dr. Tirsa menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B6. Menurutnya, secara empirik vitamin B6 dapat meredakan mual yang dikeluhkan bumil. Namun jika bantuan vitamin B6 saja tidak dapat menolong bumil, maka diperlukan bantuan obat antiemesis (antimuntah) yang harus dikonsumsi dalam pantaian dokter kandungan.

Jika HG masih belum reda dengan cara tersebut, maka jalan terakhit adalah dengan melakukan perawatan di rumah sakit. "Infus membantu merehidrasi ibu hamil yang terkena HG, memberikan nutrisi yang dibutuhkan, dan tentu saja memasukkan obat ke dalam tubuh-tentu yang aman untuk ibu hamil ya," papar dr. Tirsa. (Tiffany Warrantyasri/Vonia Lucky/MA/Dok. Freepik)