Meski klasik, kebiasaan mendongeng sebelum tidur menjadi hal yang dinantikan Si Kecil. Mungkin Anda pernah mengalami saat-saat di mana Si Kecil masih menunggu Anda pulang dari kantor, padahal hari sudah larut malam hanya demi mendengar dongeng Anda? Menurut psikolog Seto Mulyadi, para orangtua yang bekerja di luar rumah hendaknya ingat untuk menyediakan waktu kebersamaan untuk anak-anaknya. Kebiasaan mendongeng di malam hari tentu dapat dijadikan suatu hubungan yang kondusif bagi tumbuh-kembang anak-anak.
Keasyikan mendongeng untuk anak pun kini bisa diwujudkan dengan beragam cara. Jika sebelumnya, para orangtua hanya bercerita dengan bahasa tuturnya atau membaca buku cerita, namun kini, banyak aplikasi dongeng anak yang bisa diunduh. Dengan hadirnya teknologi-teknologi digital, seperti tablet layar sentuh, serta perangkat lunak dan perangkat keras Kindle yang menampilkan buku elektronik dan media digital lainnya, orangtua semakin terbantu dalam membawakan dongeng untuk anak-anak mereka. Terlepas dari kecanggihan teknologi, mendongeng dengan cara bertutur kepada anak memiliki nilai seni tersendiri yang tak tergantikan.
Sebenarnya, dongeng tak hanya sekadar cerita pengantar tidur. Ada banyak nilai kehidupan yang bisa dipetik Si Kecil dari cerita. Di usia belianya, Si Kecil akan memilah dan merekam kisah-kisah dongeng yang Anda bacakan, bisa berupa kisah nyata (misalnya: sejarah, biografi, testimoni) ataupun kisah rekaan (misalnya: fabel, mitos, legenda atau hikayat). Ayo, pilih cerita yang seru, menarik, dan penuh makna, ya... mulai dari cerita para nabi, dongeng tradisional Timun Mas, hingga cerita kartun Disney. (Dian.M/SR/Dok.Freedigitalphotos)