Diare merupakan salah satu penyakit yang umum dirasakan oleh anak-anak. Diare dapat dikenali apabila Si Kecil buang air besar (BAB) lebih dari 3 sehari dan feses berbentuk encer.
Secara umum, diare dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan jangka waktu sakit, yaitu diare akut dan diare kronis. Diare akut terjadi dalam dalam kurun waktu 1 hingga 2 hari. Sedangkan diare kronis dapat terjadi hingga lebih dari 3 minggu.
Gejala
Biasanya, BAB lebih dari 3 sehari sudah dapat dikenali sebagai salah satu gejala diare. Selain itu, feses akan berbentuk cair, berlendir, dan tak jarang berbau menyengat.
Kadang diare disertai dengan mutah dan iritasi di bagian dubur. Diare dapat menyebabkan turunnya berat badan dan dehidrasi. Pada anak-anak, dehidrasi adalah sebuah bahaya yang harus diwaspadai.
Biasanya diare kronis dialami oleh anak berusia 3 hingga 4 tahun dan menjadi kematian terbesar di dunia.
Penyebab
Diare umumnya disebabkan oleh kuman (virus, bakteri, dan parasit) yang mencemari makanan. Kuman bisa menempel di sela kuku atau kulit, dan berpindah ke orang lain melalui makanan. Masa inkubasi tergantung pada jenis kuman pencemar.
Diare juga bisa disebabkan oleh makanan. Makanan yang bersifat pencahar seperti buah segar, buah kering, jus buah terutama apel, pir, plum, dan anggur dapat menyebabkan feses lebih lembek. Makanan yang mengandung pemanis buatan seperti sorbitol dan manitol (misalnya permen karet) dan makanan pemicu alergi, misalnya susu dan cokelat juga bisa menyebabkan diare.
Selain itu, diare juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan terutama antibiotik, serta masalah kesehatan lain misalnya infeksi pernapasan atas atau infeksi telinga, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, cystic fibrosis, celiac disease dan kekurangan enzim pencernaan.
Yang Harus Dilakukan
Salah satu tindakan pencegahan yang paling mudah dan efektif dilakukan adalah dengan mencuci tangan. Cuci tangan setiap setelah buang air, juga sebelum dan setelah makan. Mencuci tangan telah terbukti mampu menekan kasus diare hampir di seluruh tempat.
Apabila Si Kecil sudah mengalami diare, Moms dapat berikan Si Kecil minum dalam jumlah banyak untuk menggantikan cairan yang hilang, atau oralit untuk mencegah dehidrasi. Oralit dapat menggantikan karbohidrat, elektrolit atau ion, dan mineral yang hilang akibat diare.
Hubungi Dokter
Sebenarnya, diare bisa sembuh secara alami asal pasien tetap mendapat cukup cairan. Anda harus membawa Si Kecil ke dokter jika ia diare lebih dari 24 jam disertai muntah, rupa BAB yang sangat cair atau disertai darah, demam lebih dari 38 derajat celcius, kondisi tubuh sangat lemah, mata menjadi cekung, dan ubun-ubun kepala melunak. (Adonia Putri Serahya/GAP/SW/Dok. Freepik)