Moms, pernahkah mendengar istilah sharenting? Ini adalah tindakan di mana orangtua membagikan informasi pribadi tentang anak-anak mereka di media sosial. Perilaku ini ternyata dapat berpengaruh pada keamanan finansial dan pencurian identitas anak, seperti yang diperingatkan oleh Bank Barclays.
Jika tidak ada perubahan, Barclays memperkirakan pada 2030, akan terjadi penipuan secara onlineyang memakan biaya hingga £670 juta atau menyentuh angka Rp12 triliun. Hal ini karena para orangtua mungkin saja ‘terbuai dengan rasa aman palsu’ sehingga menyebabkan anak menjadi target penipuan.
Meskipun begitu, seorang pakar keamanan bank mengatakan bahwa tidak mudah menjadikan media sosial sebagai lahan penipuan identitas. Hal terpenting adalah orangtua tidak memberikan informasi yang bersifat pribadi tentang anaknya agar tidak disalahgunakan sebagai penipuan identitas.
Data yang perlu dihindari untuk dipublikasikan di antaranya adalah tanggal kelahiran, alamat rumah, tempat lahir, sekolah, nama kandung ibu, atau nama hewan peliharan. Hal-hal tersebut dapat dijadikan sebagai databaseuntuk penipuan yang bisa terjadi.
Pihak bank Barclays pun menekankan kepada orangtua untuk menjaga dan mengatur sendiri hal-hal yang tidak harus dibagikan melalui media sosial. Sebab, para penipu akan sangat mudah mengumpulkan berbagai data pribadi melalui internet dan mencuri identitas target mereka. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)