Di usia dini, Si Kecil rentan terkena alergi, karena daya tahan tubuhnya masih rendah dan sistem pencernaannya belum berkembang sempurna. Alergi dapat diakibatkan oleh beragam hal, seperti makanan, udara, debu, dan polusi udara.
Apabila Si Kecil alergi terhadap sesuatu, tubuhnya akan memperlihatkan reaksi seperti kulit gatal dan kemerahan yang dikenal sebagai dermatitis atopik. Selain itu, ia juga dapat mengalami gejala sesak napas atau asma dan hidung berair yang disebut rhinitis alergi.
Definisi Allergic March
Seiring pertambahan usia Si Kecil, alergi yang dialaminya ternyata tidak hanya dapat menetap, namun bisa berkurang atau menghilang. Bahkan sebenarnya bisa juga berubah bentuk. Contohnya, saat Si Kecil berusia 3 bulan, ia mengalami alergi dengan gejala kulit gatal dan kemerahan. Namun, saat ia memasuki usia 3-7 tahun, gejala alergi yang dialaminya adalah sesak napas dan hidung berair. Alergi yang diderita Si Kecil tersebut tidak menghilang, namun berubah bentuk. Perubahan bentuk itulah yang disebut allergic march.
Fenomena allergic march ini sudah dibuktikan oleh para peneliti di Inggris. Mereka menemukan bahwa sebanyak 43 persen anak dengan alergi kulit akan mengalami gejala alergi di saluran pernapasannya di kemudian hari.
Cara Mencegah
Allergic march dapat dicegah sejak Si Kecil masih dalam kandungan. Ibu disarankan mengosumsi makanan bergizi seimbang dan menghindari polusi udara (mobil, industri). Setelah Si Kecil lahir, berikan ia ASI eksklusif selama 6 bulan sejak ia baru lahir.
ASI merupakan sumber nutrisi utama untuk pertumbuhan sekaligus memperkuat daya tahan tubuh. Pada hari 1-5 menyusui, ASI mengandung kolostrum yang kaya akan protein dan zat antibodi yang berperan dalam optimalisasi kekebalan tubuh Si Kecil. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- Bayi
- Alergi
- Allergic March