Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Menghentikan Kebiasaan Ngempeng

Menghentikan Kebiasaan Ngempeng

Moms, mungkin Anda salah satu orangtua yang menggunakan empeng sebagai 'senjata' saat Si Kecil menangis. Setelah diberikan empeng, anak pun akan terdiam dan Anda bisa tenang kembali. Namun jika hal ini dilakukan berulang kali, akibatnya anak akan menjadi tergantung dengan empeng dan enggan melepaskannya. Sebenarnya, apakah benar empeng baik untuk bayi?

 

Memang benar, empeng dapat menghentikan tangis anak. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan, penggunaan empeng justru dianjurkan bagi bayi-bayi prematur maupun bayi-bayi yang kerap terserang kolik. Tujuannya, ya untuk menenangkan mereka.

 

Namun, tahukah Moms bahwa penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat merusak struktur mulut dan posisi gigi bayi? Bahkan terkadang penggunaan empeng yang terlalu lama dapat menimbulkan masalah bagi kemampuan bicara anak. Pilihan untuk memberikan empeng pada bayi sepenuhnya adalah pilihan Anda. Namun sebaiknya, mendekati usia dua tahun balita tidak lagi tergantung pada empengnya. Lalu, bagaimana cara mengurangi hingga menghentikan kebiasaan ngempeng balita? Anda bisa coba tips ini, Moms.

 

- Batasi waktu penggunaan empeng. Misalnya, Si Kecil hanya boleh menggunakan empeng saat pagi atau siang hari.

- Alihkan perhatian Si Kecil jika ia teringat empengnya. Ajak ia untuk melakukan kegiatan lain, seperti bernyanyi, menari, bercanda, mewarnai, dan sebagainya.

- Anak juga akan mengempeng ketika ia merasa lapar atau lelah. Oleh sebab itu, berilah asupan makanan dan istirahat yang cukup agar balita tidak merasa lapar atau lelah.

- Waktu tidur merupakan saat Si Kecil biasanya sangat merindukan empeng. Buat ia lupa dengan cara membacakan dongeng atau putar lagu yang berirama tenang.

- Si Kecil biasanya tergantung dengan empeng karena ia merasa cemas. Beri perhatian dan cinta yang cukup agar ia merasa nyaman dan aman bersama Anda.

- Ketergantungan anak pada empengnya biasanya dikarenakan perasaan cemasnya. Oleh sebab itu, cobalah memberikan perhatian dan cinta yang cukup bagi balita sehingga ia akan merasa nyaman dan aman bersama Anda. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)