Test pack biasanya digunakan sebagai alat uji kehamilan. Alat ini pun bisa didapatkan dengan mudah di apotek maupun pasar swalayan. Cara menggunakannya cukup dengan mengikuti petunjuk di kemasan.
Â
Namun sebenarnya, bagaimana alat uji kehamilan ini bekerja dan seberapa akurat hasilnya? Berikut beberapa pertanyaan yang kerap dilontarkan mengenai test pack beserta jawabannya.
Â
1. Bagaimana cara kerja test pack?
Alat ini bekerja dengan mendeteksi hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang ada dalam urine. Hormon yang juga dikenal sebagai hormon kehamilan ini hanya terbentuk ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim. Jumlah hormon ini akan meningkat seiring usia kehamilan bertambah dan mencapai puncaknya pada hari ke-60 hingga 90.
Alat ini mendeteksi konsentrasi hormon hCG dalam satuan miliInternational units (mIU). Semakin kecil nilainya, maka alatnya akan semakin sensitif. Misalnya, alat tes yang kepekaannya 20 mIU/ml akan lebih sensitif mendeteksi hCG daripada yang kepekaannya 50 mIU/ml.
Â
2. Akuratkah hasilnya?
Hasil yang dikeluarkan oleh test pack cukup akurat. Namun, hasil tes ini juga bergantung pada:
Cara penggunaannya:
Pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan test pack dengan benar, termasuk ketika membaca hasil test pack tersebut. Bila dalam kemasan dituliskan Anda harus menunggu selama 10 menit sebelum melihat hasilnya, turutilah.
Jangan lupa, perhatikan tanggal kedaluwarsa test pack. Jelas sekali jika test pack sudah kedaluwarsa, hasilnya pun tidak bisa dipercaya. Anda pun perlu tahu kalau terlalu banyak minum sebelum tes juga bisa memengaruhi hasil. Jika Anda terlalu banyak minum, volume urine akan banyak, sehingga kadar hormon hCG lebih encer dan sulit dideteksi alat tes kehamilan.
Waktu penggunaan:
kadar hCG di urine meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Bila Anda baru sehari terlambat haid, mungkin test pack masih sulit mendeteksi karena hormon hCG belum banyak. Sebagian besar test pack mendeteksi kehamilan dengan jelas, setelah lebih dari seminggu Anda terlambat haid. Jadi, bersabar ya, Moms!
Â
3. Kapan sebaiknya melakukan tes?
Sebagian besar alat tes kehamilan yang dijual di pasaran mengklaim tingkat keakuratan mencapai 99 persen dan bisa dilakukan 1 hari setelah terlambat haid. Namun, setiap wanita memiliki masa ovulasi yang berbeda. Waktu penempelan sel telur yang sudah dibuahi (zigot) ke rahim juga berbeda-beda.
Misalnya, ada yang zigotnya baru menempel 1 hari setelah lewat masa haid, sehingga tidak bisa mendapat hasil yang akurat bila tes dilakukan sehari setelah terlambat haid. Karenanya, sebaiknya tunggu hingga seminggu setelah terlambat haid. Pada waktu itu, kadar hCG sudah lebih banyak, sehingga lebih mudah dideteksi oleh test pack.
Â
4. Bila hasilnya positif, apa yang harus dilakukan?
Bila test pack menunjukkan hasil positif (walaupun garisnya tipis, samar atau berwarna berbeda), maka kemungkinan besar Anda hamil. Selamat! Untuk memastikan kehamilan ini, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah dan pemeriksaan dalam atau pemeriksaan dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG). Bila hasilnya memang positif Anda hamil, maka dokter akan membantu Anda menjalani kehamilan yang sehat sejak dini.
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, test pack dengan hasil positif bisa saja salah. Anda bisa mendapatkan hasil test pack yang salah jika darah atau protein terkandung di dalam urine yang dites. Beberapa jenis obat juga bisa memengaruhi hasil tes.
Â
5. Bila hasilnya negatif, adakah kemungkinan itu salah?
Mungkin saja hasil test pack bisa salah. Ingat bahwa tingkat keakuratan alat ini tidak ada yang 100 persen. Seharusnya Anda hamil, tetapi test pack mendeteksi sebaliknya. Hal ini bisa terjadi saat melakukan tes, Anda tidak melakukannya dengan benar atau terlalu dini.
Bila haid Anda sudah terlambat, tunggu beberapa hari dan lakukan tes ulang. Namun, bila Anda merasa tubuh menunjukkan gejala kehamilan sedangkan hasil tes tetap negatif, sebaiknya Anda menemui dokter dan berkonsultasi dengannya.
Â
6. Apakah obat-obatan tertentu memengaruhi hasil tes?
Sebagian besar obat tidak berpengaruh pada hasil tes, kecuali obat tersebut mengandung hormon hCG, misalnya obat untuk meningkatkan kesuburan seseorang. Obat tersebut bisa menyebabkan hasil tes keliru.
Hasil tes bisa saja positif akibat adanya kadar hCG dalam urine sebagai efek dari obat, bukan karena kehamilan. Jangan khawatir, obat-obatan, seperti parasetamol yang dijual bebas, antibiotik, pil KB, dan obat-obatan lain tidak akan memengaruhi hasil tes. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)