Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Benarkah Proses Persalinan Normal Itu Sakit?

Benarkah Proses Persalinan Normal Itu Sakit?

Sejak menjalani kehamilan, calon Moms sudah mulai memikirkan proses persalinan apa yang akan dilakukan nantinya. Muncullah pertanyaan mengenai proses persalinan normal yang memang menarik untuk dibahas. Dr. Novan Satya Pamungkas, Sp. OG dari Brawijaya Women and Children Hospital akan membantu menjawab pertanyaan Moms tentang persalinan normal. Simak, yuk!

 

T: Apakah benar proses persalinan normal itu sangat sakit?


J: Melahirkan secara normal itu memang sakit, bahkan nyerinya bisa disetarakan dengan 20 tulang yang dipatahkan pada saat yang bersamaan. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kedokteran, sudah ada banyak cara untuk mengatasi nyeri tersebut.

Beberapa yang paling populer dan banyak digunakan adalah suntikan ILA (Intrathecal Labor Analgesia) dan epidural. Sebetulnya, sakit atau tidak itu tergantung pada kondisi psikologis Anda. Jika mental Anda sudah disiapkan untuk bersalin normal dan enjoy saat bersalin, nyerinya tidak akan begitu terasa.

 

T: Benarkah jika ketuban sudah pecah, bumil bisa langsung melahirkan?


J: Jika ketuban pecah, tidak selalu dilanjutkan dengan persalinan. Biasanya justru jarak antara ketuban pecah, pembukaan, dan persalinan itu agak jauh. Karena itu, ada istilah ketuban pecah dini (KPD).

Biasanya setelah ketuban pecah, dokter akan melakukan induksi untuk mempercepat proses persalinan. Hal ini dilakukan karena jika ketuban sudah pecah, berarti janin sudah berhubungan dengan dunia luar. Artinya, risiko terjadinya infeksi pada janin lebih besar. Induksi akan meminimalkan risiko tersebut.

 

T: Buah nanas dapat membantu memperlancar persalinan, benarkah?


J: Seperti buah-buahan tropis lainnya, nanas mengandung enzim proteolitik dan bromelain. Enzim ini dapat merangsang pencernaan, meski tak langsung mempercepat proses persalinan.
Namun dalam jumlah tertentu, enzim ini dapat melunakkan leher rahim sehingga dapat membantu memperlancar persalinan. Jika ada yang berkata Anda harus hati-hati makan buah nanas terutama saat hamil muda, itu cukup benar. Tak dilarang, tapi batasi konsumsinya.

 

T: Apakah keluarnya lendir seperti keputihan yang agak banyak jelang persalinan, dapat membantu melicinkan vagina agar bayi lebih mudah keluar?


J: Di serviks atau leher rahim, ada semacam sumbat yang terbuka ketika sudah memasuki usia kehamilan cukup bulan (aterm). Sumbat yang terbuka tesebut akan memproduksi lendir-lendir yang sebenarnya tidak membantu proses persalinan.

Itu hanya tanda-tanda awal bahwa Anda sudah memasuki kehamilan cukup bulan. Justru, Anda harus waspada jika lendir tersebut berupa keputihan yang jumlahnya banyak, berbau, dan disertai gatal karena itu dapat menjadi tanda infeksi.

Salah satu komplikasi dari infeksi jalan lahir adalah ketuban pecah dini. Sebenarnya, yang dapat membantu melancarkan persalinan bukanlah lendir, melainkan air ketuban.

 

T: Apakah betul, persalinan normal akan melemahkan kandung kemih?


J: Dengan proses persalinan itu sendiri, otot-otot dasar panggul akan terpengaruh. Jika Anda mengalami multiparitas (melahirkan lebih dari sekali) atau bayi yang dilahirkan cukup besar, tentu beban yang ditanggung otot-otot dasar panggul itu juga berat.

Salah satu otot dasar panggul adalah kandung kemih. Jadi, persalinan normal memang akan melemahkan kandung kemih, Moms. Namun jangan khawatir, Anda dapat melakukan senam kegel agar otot-otot dasar panggul terutama kandung kemih jadi pulih dan kuat kembali.

Tetapi bukan berarti Anda memutuskan untuk operasi Caesar saja. Pasalnya, operasi Caesar sendiri memiliki risiko, karena otot-otot panggul Anda akan dimanipulasi.

 

T: Jika tidak mengejan saat proses persalinan dengan metode hypnobrithing dan waterbirthing, benarkah vagina tidak akan robek?


J: Sebenarnya, yang seringkali merobek vagina adalah ketika kepala bayi keluar. Posisi awal kepala janin di rahim adalah menunduk, namun saat lahir ia harus mendongak. Nah, proses mendongak yang terlalu cepat itu mengakibatkan robek pada vagina.

Jika Anda tidak ingin mengalami hal ini, ada teknik persiapan yang dapat Anda lakukan, yaitu pijat perineum. Kulit antara vagina dan anus dipijat agar relaks dan lunak ketika bersalin. Jadi saat peregangan, vagina akan lebih lentur dan tidak robek.

Tidak ada jaminan bahwa bayi yang ukurannya kecil tidak akan merobek vagina ibu. Semua tergantung pada kelenturan dan proses keluarnya kepala janin. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)