Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Dampak Kemoterapi

Dampak Kemoterapi

Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker yang perlu dijalani oleh para pengidap stadium lanjut. Banyak sekali efek samping yang ditimbulkan dari kemoterapi, seperti dapat menyerang darah, mengakibatkan kebotakan, dan mengganggu sistem pencernaan. Namun, bagi para pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, seringkali muncul pertanyaan, adakah pengaruh terhadap orang sehat di sekitar pasien yang menjalani kemoterapi?

 

Menurut dr. Ronald A. Hukom MHSc, SpPD KHOM, ahli hematologi dan onkologi dari RS Kanker Dharmais Jakarta, dalam kemoterapi biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk lebih berhati-hati selama 48 jam setelah obat masuk. Menurutnya, bagian dari obat kemoterapi ini dapat keluar dari tubuh melalui beberapa cara, seperti urine, muntahan, darah, dan tinja.

 

“Dalam 48 jam, harus dipastikan bahwa orang yang dekat dengan penderita, entah anak, suami, atau orang yang mengurus, tidak melakukan kontak langsung dengan muntahan, urine, atau unsur lain yang berasal dari tubuh orang yang baru dikemoterapi. Begitu juga dengan hubungan suami-istri, tentu saja boleh dilakukan, tapi setelah 48 jam kemoterapi,” ungkap dr. Ronald. 

 

Sementara itu, bagi ibu hamil atau menyusui yang membantu orangtua atau tinggal dengan orang terdekat yang mengalami kanker dan menjalani kemoterapi juga perlu berhati-hati. Dokter  Ronald mengatakan, Anda boleh saja tetap membantu, asalkan memakai pelindung khusus, seperti masker atau sarung tangan. Anda juga perlu berkonsultasi ke dokter bagaimana agar kesehatan Anda dan Si Kecil tetap terlindung dari penyebaran penyakit di lingkungan Anda.

 

Dokter Ronald juga menambahkan, pasien kanker yang menggunakan toilet bersama dengan anggota keluarga lainnya, perlu lebih memperhatikan kebersihan. “Boleh saja memakai toilet bersama, asalkan setelah memakai toilet, pasien harus memastikan bahwa sudah membersihkannya dengan baik,”.  (Aulia/courtesy foto: theguardian)