Masih dalam rangka Pekan ASI Sedunia, kali ini Mother&Baby Indonesia membahas mengenai ASI, yaitu manajemen ASI Perah (ASIP). Untuk mengetahui bagaimana mengelola ASIP, Moms bisa simak hasil perbincangan Tim Mother&Baby Indonesia bersama dr. I.G.A.N Partiwi SpA, MARS dari RS Bunda, Jakarta, saat MB InstaLive dan FBLive beberapa waktu lalu dengan tema “Manajemen ASI”.
T: Apa tujuan dari ASI Perah? Apa hanya untuk ibu bekerja atau apakah ibu rumah tangga boleh melakukan itu?
J: Pada prinsipnya, breastfeeding adalah aktivitas menyusui langsung dari payudara. Bayi yang menyusu langsung dari payudara ibu, itu yang terbaik. Meskipun begitu, kadang ada bayi yang sulit menyusu, misalnya karena puting payudara ibu masuk atau putingnya datar. Untuk itu, Anda perlu membantu dengan cara memerah, tapi di mulut bayi. Jika hal itu masih sulit dan bayi masih menangis, maka ibu bisa bantu memerah tapi jangan disimpan, melainkan langsung diberikan kepada bayi.
Jika ibu tidak bekerja, sebenarnya tidak ada kewajiban untuk memerah, karena memberikan ASI secara langsung itu yang terbaik. Kalau ASI Anda berlimpah, baru bisa disimpan, tapi bukan untuk diberikan, karena Anda juga masih terus memproduksi ASI di payudara. Lalu apakah jadinya mubazir? Saya selalu menanyakan pada setiap ibu, lebih sayang pada bayinya atau pada ASIP-nya? Pasti semua ibu akan menjawab, lebih sayang pada bayinya. Kalau begitu, berikan bayi yang terbaik, yaitu menyusu langsung dari payudara.
T: Kapan ibu boleh memerah ASI?
J: Anda boleh memerah ASI jika bayi sudah terampil menyusu dan berat badannya sudah naik. Untuk awal-awal kelahiran bayi, lebih baik langsung memberinya ASI dengan cara menyusui. Jika Anda kesulitan, boleh memerah tapi langsung diberikan ke bayi dan tidak memakai botol, tapi dengan cara disuapi.
Bayi baru lahir biasanya mengalami penurunan berat badan sekitar 3-4 hari. Pada saat ini, ASI mengandung colostrum, antibodi, limfosit, dan zat-zat penting lainnya yang sangat bermanfaat untuk Si Kecil. Zat-zat tersebut tidak akan berfungsi jika dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer. Nah, antibodi ini paling baik diberikan langsung ke bayi, di samping untuk memberikan perlindungan pada bayi, juga untuk mengembalikan berat badan yang turun. Setelah 5 hari, ASI mulai berfungsi sebagai nutrisi yang akan menambah berat badan bayi.
Nah, ASIP kadang juga berguna jika bayi menyusu tapi berat badannya tidak bertambah. Kemungkinan Si Kecil tidak efektif menyusunya. Jadi, Anda bisa membantunya dengan menyusuinya secara langsung juga memberikan ASIP langsung setelah itu. Jadi tidak perlu disimpan, kecuali produksi ASI Anda berlebih.
T: Bagaimana kandungan kualitas ASI segar dengan ASI yang sudah masuk kulkas atau freezer?
J: ASI yang sudah masuk freezer tentu kandungannya sudah berubah. Zat dalam ASI yang masih baik dalam kondisi ini salah satunya adalah oligosakarida, gunanya untuk menghidupkan bakteri-bakteri baik di usus bayi. Dalam kulkas, oligosakarida masih bisa bertahan. Oligosakarida adalah salah satu kehebatan ASI yang tidak bisa ditiru oleh susu formula. Jadi, pemberian ASIP yang sudah disimpan di freezer sebaiknya menjadi alternatif terakhir. Dan jika Anda memberikan ASIP, diutamakan yang masih segar karena antibodinya masih ada dan nutrisinya juga baik.
T: Bagaimana manajemen ASIP yang baik?
J: Sebelum memerah ASI, ibu sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut. Pertama, bayi harus memiliki berat badan ideal dulu. Kenaikan berat badan ideal bayi dalam 1 minggu berkisar 150-250 gram. Saya pribadi biasanya meminta ibu untuk menunggu sampai bayinya bener-bener settle, berat badannya naik sekitar 1 kg per bulan 1, baru boleh memerah ASI. Kemudian, ibu juga harus menyiapkan kemampuan bayi agar ia terampil untuk menyusu tidak dari payudara.
T: Bagaimana kualitas ASIP yang baik?
J: Yang terbaik tentunya ASI yang berada di dalam payudara. Berikutnya ASIP yang masih segar, belum masuk ke dalam kulkas atau freezer dan bisa bertahan sekitar 2-4 jam, tergantung suhu ruangan. Lebih cepat dipakai ASIP-nya, tentu saja kualitasnya lebih baik. Yang terakhir adalah ASIP yang disimpan di dalam freezer. Jadi benar-benar yang di freezer itu hanya untuk back up.
T: Apakah ASIP yang diperah dengan tangan lebih baik daripada yang diperah dengan pompa?
J: Sebetulnya sama saja. Tapi memang kalau memerah dengan menggunakan pompa itu tidak semua isi di payudara bisa dikeluarkan. Untuk ASI di bagian-bagian payudara yang tidak bisa dikeluarkan dengan pompa bisa kita keluarkan dengan cara dipijat menggunakan tangan.
T: Wadah apa yang lebih baik untuk menyimpan ASIP di kulkas, dengan botol kaca, botol plastik, atau kantung ASIP plastik?
J: Sebetulnya semuanya boleh, tapi yang lebih baik memang dengan botol kaca karena partikel ASI tidak menempel di dinding botol.
T: Apakah ASIP beku boleh langsung dicairkan dengan direndam memakai air panas?
J: Sebaiknya jangan. Mencairkan ASIP harus dilakukan secara bertahap karena perubahan suhu yang terlalu cepat bisa menurunkan kualitas komposisi ASI. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)
- Tag:
- Air Susu Ibu
- ASI
- ASI Perah