Baik Anda dan pasangan, tentu ingin memiliki buah hati di tengah keluarga dalam pernikahan. Sayangnya, keguguran yang bisa, bahkan berulang hingga 2 kali atau lebih, menjadi ketakutan hingga menimbulkan rasa trauma, khususnya untuk calon ibu yang akan menjadi kehamilan.
Jika kondisi ini terjadi pada Anda, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke laboratorium. Ini untuk memastikan bahwa tidak ada kelainan pada darah, seperti infeksi atau masalah kekentalan darah, yang dapat memicu keguguran berulang.
Kondisi lain yang juga menjadi pemicu keguguran adalah PCOS (sindrom polikistik ovari), mulut rahim lemah (incompetency cerviks), dan adanya kelainan hormonal. Berbagai penyakit ini bisa segera diperiksakan ke dokter khusus obgyn.
Selain itu, sangat penting bagi dokter untuk mengetahui usia kehamilan saat keguguran terjadi, hasil USG sebelumnya, serta bagaimana kondisi janin, misalnya sudah terdengar detak jantungnya atau belum. Bisa juga melakukan pemeriksaan TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex) untuk mendeteksi adanya infeksi tersebut yang menjadi salah satu penyebab dari keguguran. Informasi tersebut akan sangat membantu dokter yang menangani Anda untuk mengategorikan keguguran yang dialami agar bisa ditangani dengan baik.
Pencegahan
Untuk mencegah keguguran berulang, Anda sebaiknya menerapkan hidup sehat, yaitu olahraga secara teratur selama 30-90 menit sebanyak 3-4 kali per minggu, tidur cukup sekitar 6 jam sehari, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengurangi stres.
Selain itu, lakukan medical chek up sebelum Anda merencanakan kehamilan kembali, dan berkonsultasi dengan dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan atau fetomaternal. Prinsipnya, untuk kehamilan berikutnya, perlu persiapan dari Anda dan pasangan. Ibarat hendak bercocok tanam, Anda perlu menyiapkan lahan, pupuk, dan irigasinya dengan sebaik-baiknya.
Untuk jarak aman Anda boleh hamil pasca keguguran adalah 3-6 bulan. Ini untuk mengembalikan organ reproduksi kembali ke bentuk semula, serta menyiapkan mental dan fisik untuk kembali hamil. Jika perlu, gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan ini. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)