Type Keyword(s) to Search
BABY

Mengapa Gigi Bayi bisa Tumbuh Berantakan?

Mengapa Gigi Bayi bisa Tumbuh Berantakan?

Meski pertumbuhan gigi setiap bayi berbeda, umumnya di usia 6-9 bulan, gigi Si Kecil akan mulai terlihat, atau biasa disebut dengan erupsi. Pada tahapan pertumbuhan gigi susu, yang akan muncul lebih dulu biasanya 2 gigi depan bagian bawah. Selanjutnya, disusul dengan gigi depan bagian atas yang mulai tumbuh, dan seterusnya hingga berjumlah 20 di usia 2,5-3 tahun. Namun pada beberapa kasus, gigi bayi bisa tumbuh tidak rapi. Mengapa hal ini bisa terjadi?

 

Dialami Bayi Prematur

Menurut drg. Wina Darwis, MDSc, Sp.KGA, dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, ada banyak faktor mengapa gigi bayi tidak tumbuh rapi. “Yang pertama, bisa dikarenakan bagian dagu bayi tertekan air ketuban ketika di dalam kandungan. Rahang bawahnya pun kemudian terdorong dan menjorok ke dalam,” ungkap drg. Wina.

Menurut data dari US National Library of Medicine, kondisi ini dikenal dengan istilah Pierre Robin Sequence, yaitu bayi lahir dengan rahang bawah yang lebih kecil dari ukuran normal. Faktor lainnya dapat disebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, lahir prematur, atau faktor genetik dari orang tua.

“Bayi yang lahir dengan berat rendah atau lahir prematur, tumbuh kembang rahangnya menjadi kurang sempurna. Sedangkan, jika salah satu orang tua memiliki rahang bawah lebih maju dari rahang atas, ada potensi besar menurun kepada bayi,” jelas drg. Wina.

 

Bisa Diperbaiki

Namun, bila barisan gigi susu Si Kecil tampak renggang, jangan langsung menyimpulkan bahwa pertumbuhannya tidak rapi. Justru itu baik, sebab ketika gigi susu tanggal, masih ada ruang untuk gigi tetap tumbuh dengan rapi.

Apabila gigi susu Si Kecil tumbuh tidak rapi, maka ada kecenderungan terjadi hal yang sama pada gigi tetapnya. Tetapi, drg. Wina menyebutkan tidak ada tindakan khusus yang dapat dilakukan kepada Si Kecil untuk sementara waktu.

“Karena umumnya tidak akan berhasil, setidaknya tunggu sampai ia berusia sekitar 12 tahun. Lagipula rahangnya masih terus berkembang, sehingga ada kemungkinan gigi yang sedang tumbuh menyesuaikan ruang pada gusi,” ujarnya.

 

Kendati demikian, pada kondisi yang ekstrem, misalnya gigi anak sangat tonggos atau rahang bawah terlalu maju, dokter akan melakukan tindakan lebih dini saat semua gigi susu digantikan dengan gigi tetap. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)