Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi Lahir Bermata Satu, Apa Penyebabnya?

Bayi Lahir Bermata Satu, Apa Penyebabnya?

Sebuah berita kelahiran mengejutkan muncul, di mana seorang bayi lahir dengan satu mata dan tanpa hidung. Setelah diobservasi, otak dari bayi tersebut juga tidak memiliki belahan seperti otak normal. Apa penyebab kondisi bayi yang dikenal dengan cyclops syndrome ini?

 

Bayi bermata satu ini dilahirkan oleh seorang ibu warga Kelurahan Kayu Jati, Panyabungan, Mandailing Natal, Medan. Kondisi bayinya yang juga disebut sebagai cyclopia ini lahir di RSUD Panyabungan Kamis lalu dengan persalinan caesar.

 

Pasca dilahirkan, bayi ini diketahui memiliki berat badan normal, yaitu 2,4 kg. Namun denyut jantungnya tidak mencapai seratus dan akhirnya meninggal 8 jam setelahnya. Bayi ini pun langsung dimakamkan oleh orang tuanya.

 

Terkait kondisi ini, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Mandailing Natal, Syarifuddin Nasution mengatakan bahwa cyclopia kemungkinan terjadi karena obat-obatan yang pernah dikonsumsi ibu saat hamil. Penyebab lainnya, kemungkinan karena sang ibu terkena virus, seperti virus rubella.

 

Hal tersebut juga dibenarkan Anang Setiawan Achmadi, peneliti dari LIPI. Kandungan kimia di dalam obat yang dikonsumsi secara sembarang bisa menyebabkan cyclops syndrome pada bayi. Terlebih jika dikonsumsi saat hamil, maka dapat menimbulkan sifat kontradiktif terhadap kondisi kesehatan bayi dan ibu.

 

Ia menyebutkan bahwa bayi yang lahir dengan kondisi bermata satu biasanya tidak akan bertahan lama. “Karena beberapa bagian tubuhnya tidak bekerja dengan sempurna, biasanya fungsi beberapa organ tubuh jadi tidak bisa berjalan normal. Dia akan cepat mati. Tidak akan bertahan,” ucap Anang.

 

Terkait virus rubella, pemerintah saat ini juga sedang gencar membuat program agar ibu hamil dan anak khususnya dapat menerima vaksin MR. Program ini dicanangkan untuk mengurangi risiko anak tumbuh dengan tidak optimal, dan juga mengurangi risiko cacat bahkan kematian pada bayi baru lahir.

 

Namun, kedua sebab di atas masih menjadi dugaan. Cyclopia sendiri merupakan kondisi bentuk ekstrem dari holoprosensefali. Ini merupakan gangguan perkembangan otak pada masa 3 bulan atau trimester pertama kehamilan, dijelaskan oleh DR. Dr. Setyo Handryastuti, SpA(K).

 

Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan pada bayi pasca dilahirkan, di antaranya gangguan pada struktur wajah seperti mata, hidung, dan telinga. Selain itu, juga terjadi gangguan perkembangan otak di mana pembentukan otak kanan dan kiri menjadi terganggu, otak hanya terisi ventrikel, dan sedikit jaringan otak yang terbentuk.

 

Untuk penyebab umum, kondisi bayi yang lahir bermata satu ini bisa dikarenakan banyak faktor. Misalnya karena nutrisi ibu yang terganggu, faktor genetik, lead (timah), infeksi toksoplasma. Bisa juga karena terkena virus, seperti rubella, CMV, herpes, dan terpapar merkuri.

 

Hal ini mendapat tanggapan dari banyak pihak bahwa bayi yang lahir bermata satu ini terjadi karena terpapar dari sang ayah, Tatan, yang bekerja sebagai pencari tambang. Namun, Dr Setyo tidak setuju kaitan antara pekerjaan sang ayah dengan tumbuh kembang dari bayi tersebut.

 

“Paparan merkuri tidak berkaitan dengan pekerjaan ayah. Tapi kalau ibu makan atau minum sesuatu yg terpapar merkuri dalam waktu cukup lama bisa (menyebabkan gangguan perkembangan otak). Misalnya ikan dan air minum yg tercemar merkuri,” ungkap dokter Setyo.

 

Maka untuk menghindari hal tersebut, Anda sebagai calon orang tua bisa lebih menjaga kesehatan. Jaga konsumsi makanan dan higienitasnya agar pertumbuhan janin dapat optimal di dalam rahim dan Si Kecil bisa lahir dengan sehat. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)